Serangan rudal Rusia ke sebuah mal yang ramai pengunjung di kota Kremenchuk, Ukraina tengah menewaskan sedikitnya 10 orang hari Senin (27/6), ketika pada saat yang sama para pemimpin G7 berada di Jerman untuk mendiskusikan sanksi baru terhadap Moskow dan berjanji akan terus mendukung Kyiv.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak para pemimpin G7, dalam pidatonya melalui tautan video, untuk membantu mengakhiri perang sebelum musim dingin yang ekstrem tiba.
Masih di hari Senin, Zelenskyy kemudian membagikan sebuah video yang menunjukkan sebuah pusat perbelanjaan di kota Kremenchuk dilalap api dengan puluhan petugas penyelamat dan sebuah truk pemadam kebakaran tampak di luar gedung.
Gubernur regional Dmytro Lunin memperingatkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah.
BACA JUGA: PBB: Perang Ukraina Dapat Picu Produksi Narkoba IlegalDi timur Ukraina, Oleg Synegubov, kepala pemerintahan regional Kharkiv, mengatakan bahwa serangan Rusia di kota kedua Ukraina telah menewaskan empat orang dan melukai 19 lainnya, termasuk empat anak-anak.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang berbicara dari pertemuan G7 di Pegunungan Alpen Bavaria, mengatakan serangan Kremenchuk menunjukkan “tingkat kekejaman dan barbarism” pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa seluruh dunia “merasa ngeri” dengan serangan itu, sedangkan kantor Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuknya sebagai tindakan yang “sungguh-sungguh tercela.”
Sementara itu, sebelum KTT NATO dimulai hari Selasa (28/6) di Madrid, kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi militer negara-negara Barat mengumumkan peningkatan tujuh kali lipat jumlah pasukannya yang disiagakan – dari 40.000 menjad
Stoltenberg mengatakan Rusia telah “memilih konfrontasi alih-alih dialog. Kami menyayangkannya – tapi tentu saja, kami kemudian harus menanggapi kenyataan tersebut.”
Ia mengatakan bahwa NATO “akan memperkuat pertahanan depan kami. Kami akan meningkatkan kelompok tempur kami di bagian timur aliansi hingga tingkat brigade.” [rd/jm]