Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu (13/5) bahwa sebuah pesawat Ukraina menyerang dua lokasi industri di Kota Luhansk, yang dikuasai Rusia di Ukraina timur, dengan rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow yang dipasok Inggris.
Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut.
Inggris pada Kamis (11/5) menjadi negara pertama yang mengatakan mulai memasok Kyiv dengan rudal jelajah jarak jauh. Keberadaan rudal tersebut akan memudahkan Ukraina menyerang pasukan Rusia dan pusat-pusat logistic yang berada jauh di belakang garis depan saat mempersiapkan serangan balasan dalam skala besar.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan rudal itu dapat digunakan di dalam wilayah Ukraina. Pernyataan Wallace menyiratkan bahwa dia telah menerima jaminan dari Kyiv bahwa rudal tersebut tidak akan digunakan untuk menyerang sasaran di dalam perbatasan Rusia yang diakui secara internasional.
Kementerian Rusia mengatakan rudal itu menghantam pabrik yang memproduksi polimer dan pabrik pengolahan daging di Luhansk pada Jumat (12/5).
"Rudal udara-ke-udara Storm Shadow yang dipasok ke rezim Kyiv oleh Inggris digunakan untuk serangan itu, bertentangan dengan pernyataan London bahwa senjata ini tidak akan digunakan terhadap sasaran sipil," kata kementerian tersebut.
BACA JUGA: Ukraina Klaim Peroleh Kemajuan di BakhmutKementerian juga mengatakan Rusia berhasil menembak jatuh dua pesawat tempur Ukraina - Su-24 dan MiG-29 - yang meluncurkan rudal.
Dalam buletin terbarunya, kementerian itu juga mengatakan pasukan Rusia berhasil menguasai blok lain di kota timur Bakhmut, yang coba direbut Moskow selama lebih dari 10 bulan dalam pertempuran artileri.
"Unit Pasukan Lintas Udara memberikan dukungan kepada unit penyerang dan menembaki musuh di sayap," katanya.
Kementerian kerap menggunakan istilah "unit penyerangan" untuk menyebut militer swasta sewaan Wagner, yang mempelopori penyerangan di Bakhmut yang menelan banyak korban jiwa. [ah/ft]