Rusia, Senin (5/2) menuduh Ukraina melakukan apa yang disebut Kremlin sebagai serangan “mengerikan” terhadap sebuah toko roti di kota yang diduduki Rusia di Ukraina Timur.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov lebih lanjut menyebut serangan Sabtu (3/2) di Lysychansk itu sebagai “aksi teroris” terhadap infrastruktur yang tidak terkait perang. Rusia mengatakan serangan itu menewaskan 28 orang.
Lysychansk memiliki populasi sekitar 110 ribu orang sebelum invasi Rusia. Wilayah ini jatuh ke tangan Rusia pada musim panas 2022 dan berjarak 15 kilometer dari wilayah yang dikuasai Ukraina. Pejabat Ukraina tidak berkomentar mengenai serangan itu.
Rusia dan Ukraina saling menuduh melakukan serangan terhadap wilayah sipil, termasuk Ukraina yang melaporkan seringnya serangan rudal dan drone Rusia menargetkan kota-kota di negara itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, dia sedang mempertimbangkan untuk mengganti beberapa pejabat senior, tidak hanya di kalangan militer, dengan tujuan memilih orang-orang terbaik yang memimpin Ukraina.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh televisi pemerintah Italia, RAI pada Minggu, Zelenskyy mengatakan “pengaturan ulang diperlukan,” karena ia mempertimbangkan siapa yang akan menjadi orang terbaik untuk memimpin berbagai sektor di Ukraina. Zelenskyy mengatakan perubahan tersebut bisa mencakup pemecatan panglima tertinggi militernya, Jenderal Valerii Zaluzhnyi.
November lalu, Zelenskyy menegur Zaluzhnyi karena mengatakan kepada media Barat, bahwa perang di Ukraina telah memasuki fase gesekan baru.
Sebelumnya pada Minggu, Zelenskyy mengunjungi pasukan Ukraina di medan tempur di bagian tenggara.
Zelenskyy menganugerahkan medali kepada para pilot dan dia diberi pengarahan tentang serangkaian serangan Rusia terhadap sasaran di wilayah Dnipropetrovsk, dan tentang cara menggunakan sistem pertahanan udara Barat dan hibrida, untuk melindungi langit Ukraina. [ns/uh]