Saham-saham AirAsia turun tiga persen pada perdagangan awal Kamis (9/7), hari kedua penurunan, akibat kekhawatiran para investor atas kemungkinan ditutupnya maskapai itu di Indonesia jika tidak memenuhi tenggat yang ditetapkan pemerintah untuk meningkatkan modal.
Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa PT Indonesia AirAsia merupakan salah satu dari 13 maskapai penerbangan yang harus memperbaiki saldo keuangannya pada 31 Juli. Saham AirAsia jatuh sampai 15 persen ke tingkat terendah pada lima tahun terakhir hari Rabu.
Indonesia AirAsia mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa tidak ada risiko terhadap izin operasi unit tersebut dan bahwa tingkat ekuitas perusahaan tidak pernah menjadi persoalan.
Hari Kamis, sahamnya turun 2,3 persen menjadi 1,27 ringgit (Rp 4.457,81) sementara indeks patokan KLSE lebih rendah 0,3 persen.