Saham Intel Corp. anjlok dengan penurunan harian terburuk dalam beberapa puluh tahun, yaitu turun 26%. Angka itu memangkas lebih dari $30 miliar kapitalisasi pasar perusahaan.
Perusahaan teknologi ini sedang mengalami pemotongan biaya $10 miliar, mencakup penangguhan dividen, melakukan PHK secara luas, dan memangkas belanja modal.
Masalah-masalah itu nampaknya cukup beralasan untuk memicu kecemasan mendalam bagi investor. Namun penurunan saham Intel bisa lebih buruk, tetapi untungnya ada faktor utama yang menguntungkan perusahaan. Investor menilai bahwa perusahaan pada akhirnya bisa aman, meski terdapat tantangan, berkat posisi Intel sebagai produsen chip dalam negeri, pada saat pemerintah bersedia untuk membantu pemain lokal di pasar chip.
“Kalau situasinya lebih buruk kami yakin kini kami sudah melakukan percakapan dengan klien,” tulis Stacy Rasgon dari Bernstein dalam sebuah catatan kepada kliennya.
“Agar bertahan, subsidi dan kontribusi mitra plus pemotongan belanja dan penangguhan dividen, akan menyumbang $40 miliar dana ke neraca perusahaan hingga akhir tahun 2025. Ini menunjukkan bahwa Intel akan bertahan (dalam wujud tertentu) untuk melanjutkan pertarungan ini.”
Intel mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS awal tahun ini yang memberikan perusahaan pendanaan langsung sebesar $8,5 miliar serta pinjaman sebesar $11 miliar melalui Chips Act. Ini adalah program pemerintah yang bertujuan memperkuat posisi AS dalam pabrik chip. [ps/jm]
Your browser doesn’t support HTML5