Saham bank Santander dan Lloyds jatuh setelah Financial Times melaporkan bahwa Iran menggunakan akun dari salah dua bank Inggris terbesar itu untuk secara rahasia memindahkan dana di seluruh dunia sebagai bagian dari sebuah skema penghindaran sanksi yang didukung badan intelijen Teheran.
Menurut dokumen yang dilihat oleh Financial Times, Lloyds dan Santander menyediakan akun-akun untuk perusahaan Inggris fiktif yang secara rahasia dimiliki oleh perusahaan petrokimia Iran yang berpusat di London.
Saham perusahaan induk Santander yang berbasis di Madrid jatuh hingga 3,6% dan turun 2,9% pada pukul 8:27 waktu Inggris, sementara saham Lloyds turun 0,9% pada pukul 8:42 waktu Inggris.
Seorang juru bicara Santander mengatakan pihaknya menolak berkomentar mengenai hubungan dengan kliennya yang spesifik.
BACA JUGA: Redam Ketegangan di Timur Tengah, AS Gabungkan Kekuatan Militer dan Diplomasi“Santander patuh pada kewajiban hukum dan regulasi, dan kami sangat berfokus pada kepatuhan pemberlakuan sanksi.”
“Ketika kamu menemukan risiko adanya sanksi, kami akan menginvestigasi dan mengambil langkah yang diperlukan.”
Sementara juru bicara Lloyds mengatakan, “kegiatan bisnis grup dilakukan guna memastikan kepatuhan pada hukum sanksi yang berlaku.”
“Kami berkomitmen untuk mematuhi semua persyaratan legislatif dan regulasi sebagaimana terkait dengan kejahatan ekonomi. Kami tidak boleh memberi komentar tentang klien individu.” [jm/rs]