Kerabat para korban dan saksi mata hari Minggu di Afghanistan mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan-serangan udara pemerintah di bagian utara negara itu menewaskan sedikitnya 24 orang, termasuk anak-anak, dan mencederai enam lainnya.
Dua saksi mata yang dihubungi Associated Press menyatakan sebagian besar yang tewas dalam serangan udara hari Minggu di desa Sayed Ramazan, provinsi Kunduz, adalah warga sipil.
Warga desa menyatakan serangan udara pertama menarget sebuah rumah milik anggota Taliban.
Mozafer Khan, kerabat korban, mempertanyakan mengapa pemerintah menjatuhkan bom-bom apabila menginginkan perdamaian. Hanya karena seorang anggota Taliban, katanya, serangan udara pemerintah menewaskan 20 warga sipil.
Serangan-serangan udara itu berlangsung sementara para perunding pemerintah dan Taliban bertemu untuk pertama kalinya di Qatar dalam upaya mengakhiri perang dan konflik yang telah berlangsung lama di Afghanistan serta untuk menentukan masa depan negara itu.
Kementerian Pertahanan Afghanistan menyatakan serangan-serangan udara itu menewaskan 30 anggota Taliban dan suatu penyelidikan sedang berlangsung terkait klaim bahwa warga sipil termasuk di antara yang tewas. Desa Sayed Ramazan berada di distrik Khanabad yang dikuasai Taliban.
Seorang juru bicara Taliban mengecam serangan-serangan tersebut dan mengatakan Taliban tidak melakukan operasi militer apapun di daerah itu sewaktu serangan udara berlangsung.
PBB mengecam keras kedua pihak dalam konflik di Afghanistan atas terbunuhnya warga sipil. [uh/ab]