Kota Buffalo diperkirakan akan keluar dari titik beku pada hari Rabu (28/12), membawa sedikit kelegaan tetapi sekaligus kemungkinan tragis untuk menemukan lebih banyak korban saat mencairnya salju badai musim dingin yang paling menelan banyak korban di kawasan itu dalam beberapa dasawarsa.
Para pejabat mengatakan sejauh ini lebih dari 30 orang dilaporkan tewas akibat badai salju yang mengamuk pada Jumat (23/12) dan Sabtu (24/12) di bagian barat New York, daerah yang rawan badai musim dingin. Badai salju di kawasan itu pada tahun 1977 menewaskan 29 orang.
Antwaine Parker memberitahu The Buffalo News bahwa ibunya, Carolyn Eubanks, meninggal di rumah orang tidak dikenal yang menerima mereka setelah berupaya keras mendapat bantuan. Eubanks, yang berusia 63 tahun, mengandalkan mesin oksigen untuk bernafas. Pemadaman listrik di rumahnya dan tidak dijawabnya panggilan darurat di tengah badai salju, membuat Parker dan saudara tirinya nekad mengendarai mobil di tengah badai salju hari Sabtu untuk menyelamatkan ibunya. Eubanks pingsan saat mereka membawanya ke mobil. “Dia seperti, ‘saya tidak kuat lagi.’ Saya memohon padanya, ‘ibu berdiri lah.’ Ia jatuh ke pelukan saya dan tidak pernah bicara satu kata pun lagi,” ujar Parker kepada surat kabar itu.
Purdy, yang membuka pintu rumahnya bagi dua orang asing yang putus asa dan membantu mereka membawa Eubanks dari mobil ke rumahnya, berupaya keras menolongnya. Setelah menyadari bahwa Eubanks telah meninggal, Purdy dan tunangannya menjaga jenazahnya hingga tim gawat darurat tiba keesokan harinya. “Saya melakukannya dengan penuh hormat,” ujar Purdy pada The Buffalo News. Ibunda Purdy sendiri kira-kira seusia Eubanks dan juga menggunakan mesin oksigen. “Jika ia membutuhkan bantuan, saya berharap akan ada orang di luar saya yang membantunya,” ujar Purdy lirih.
Layanan Cuaca Nasional NWS mengatakan suhu diperkirakan akan naik ke pertengahan 40an Fahrenheit – atau sekitar 7 derajat Celsius – pada hari Rabu dan ke suhu 50an Fahrenheit – atau sekitar 10 derajat Celsius – pada hari Jumat (30/12).
Dengan masih cukup banyak salju di jalan-jalan kota terpadat kedua di New York itu, para petugas bekerja keras membersihkan saluran air sambil mengamati ramalan cuaca yang menyerukan hujan deras di akhir minggu. Para pejabat di kabupaten Erie, yang meliputi Buffalo, Selasa (27/12) mengatakan mereka mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya banjir.
BACA JUGA: 'Badai Salju Abad Ini’ Tewaskan Hampir 50 Orang di ASJalan-jalan di sebagian besar daerah itu sudah dibuka kembali hari Selasa, tetapi khusus di Buffalo masih diberlakukan larangan mengemudi. Polisi militer dan negara bagian ditugaskan memastikan dipatuhinya larangan itu. Eksekutif di Kabupaten Erie Mark Polocarz mengatakan “terlalu banyak orang yang tidak mengindahkan larangan itu.”
Sebuah kelompok di Facebook yang awalnya dibentuk tahun 2014 ketika Buffalo terendam salju tebal, kini menjadi sarana untuk meminta bantuan makanan dan obat-obatan, mencari informasi tempat penampuangan dan penyelamatan. Kelompok itu dikelola oleh lima perempuan dan hingga Selasa lalu jumlah orang yang bergabung di kelompok itu mencapai sedikitnya 68.000 orang. [em/jm]