Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah dalam pernyataan, Sabtu (14/12), mengatakan jenazah Bharaka (Anumerta) Muhamad Saepul Muhdori telah diberangkatkan ke kampung halamannya di Pandeglang Banten. Anggota Subden I Den A Pelopor Brimob Polda Sulawesi Tengah itu gugur dalam penyerangan terbaru oleh kelompok teroris MIT di Salubanga, Parigi Moutong, Kamis siang (13/12). Satgas Tinombala telah dikerahkan untuk mengejar para pelaku.
Komisaris Polisi Sugeng Lestari, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah dalam keterangan pers di Palu, Sabtu siang (14/12), menjelaskan kronologis dua penyerangan yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada Jumat siang (13/12).
Dalam serangan pertama, lima pelaku menyerang polisi dan warga yang sedang berjalan pulang seusai menunaikan shalat jumat di musala desa Salubanga, kurang lebih 50 meter dari Pos Sekat Alfa 16 pada pukul 12.30 wita.
BACA JUGA: Pos Operasi Tinombala Diserang, Satu Polisi Dikabarkan Gugur“Secara tiba-tiba ada lima orang kelompok yang diduga adalah dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora melakukan penyerangan terhadap anggota kita, setelah mereka menyerang, mereka langsung lari berpencar, dua orang ke arah SD Salubanga dan tiga orang ke arah belakang musala,” ungkap Kompol Sugeng.
Tidak berapa lama kemudian kelompok itu melakukan penembakan terhadap Pos sekat Alfa 16 yang dijaga 7 personel Brimob Polda Sulawesi Tengah.
“Kemudian anggota kita yang ada di pos sekat sempat melakukan perlawanan dan meminta bantuan kepada Pos yang terdekat. Akibat daripada kejadian kemarin satu personel kita yang bertugas di pos tersebut bernama Bharatu Muhamad Saepul Muhdori telah meninggal dunia”
Polri memberikan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat dari Bharatu Polisi menjadi Bharaka Polisi. Jenazah Bharaka Anumerta Muhamad Saepul Muhdori telah diberangkatkan untuk dimakamkan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banteng, dalam upacara pelepasan yang digelar di halaman Mako Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah di Palu, Sabtu pagi (14/12).
Menurut Sugeng, pasca kejadian itu sejumlah besar personel dari satuan tugas operasi Tinombala telah dikirim ke lokasi yang berjarak dua hingga tiga jam perjalanan darat dari ibu kota kecamatan Sausu. Satuan tugas operasi itu akan melakukan upaya pengejaran terhadap para pelaku penyerangan Pos Sekat Alfa 16. Pada Sabtu siang juga dilakukan kegiatan olah tempat kejadian perkara oleh tim Inafis Polda Sulawesi Tengah.
Polda Sulawesi Tengah menyebutkan anggota Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) saat ini berjumlah 10 orang. Selama ini kelompok pimpinan Ali Kalora itu bergerak di wilayah hutan pegunungan kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong. Pergerakan tersebut menyulitkan petugas untuk menuntaskan keberadaan kelompok itu melalui Operasi Tinombala yang telah digelar sejak tahun 2016 silam. [yl/em]