Dalam pernyataan yang diunggah ke media sosial, Singapore Airlines mengatakan penerbangan SQ321 berangkat dari Bandara Heathrow London Senin malam. Penerbangan mengalami turbulensi parah akibat badai petir dan dialihkan ke Bangkok.
Penerbangan itu membawa 211 penumpang dan 18 awak, kata maskapai itu.
Dalam konferensi pers di Bandara Suvarnabhumi Bangkok, General Manager Kittipong Kittikachorn mengatakan kepada wartawan bahwa 30 orang terluka, tujuh dalam kondisi kritis, dan 23 orang mengalami luka “sedang”, termasuk seorang pramugari. Korban luka dibawa ke rumah sakit Bangkok.
Pejabat itu mengatakan pria yang meninggal itu diyakini akibat serangan jantung. Namanya tidak segera dirilis.
Kittipong Kittikachorn mengatakan: “Saya baru tahu dia orang Inggris, menderita serangan jantung. Jadi mungkin dia kena serangan jantung di pesawat. Tapi setelah ke dokter, kita harus visum jenazahnya dan dia datang bersama istrinya, jadi istrinya ada di rumah sakit pada saat ini.
Singapore Airlines tidak mengatakan di mana korban luka dan kematian itu terjadi, namun seorang penumpang yang berbicara kepada kantor berita Reuters mengatakan turbulensi menyebabkan mereka yang tidak mengenakan sabuk pengaman terlempar sampai kabin di atas tempat duduk.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa ada penumpang yang terluka dan satu korban meninggal di pesawat Boeng 777-300ER,” kata maskapai ini.
“Singapore Airlines mengungkapkan duka yang terdalam kepada keluarga korban meninggal,” tambah mereka.
Maskapai ini mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk menyediakan dukungan kesehatan yang dibutuhkan dan sedang mengirimkan satu tim ke Bangkok untuk menyediakan bantuan tambahan apapun yang dibutuhkan.
Data dari situs FlightRadar 24 menunjukkan sekitar 11 jam sejak mulai penerbangan, saat melintasi Laut Andaman dan mendekati Thailand, pesawat turun tajam dari ketinggian sekitar 11.300 meter menjadi sekitar 9.400 meter dalam tiga hingga lima menit. Penerbangan mendarat di Bangkok beberapa saat kemudian.
Insiden ini terjadi ketika badai petir dahsyat melanda sebagian wilayah Thailand saat musim hujan sedang berlangsung. [ns/ab/lt/jm]