Kepolisian Memphis, Jumat (3/2), memecat polisi keenam yang terlibat kematian Tyre Nichols. Pria kulit hitam berusia 29 tahun itu tewas dipukuli oleh sejumlah polisi di kota yang terletak negara bagian Tennesse pada January lalu.
Dilansir dari Reuters, Kepolisian Memphis mengumumkan polisi yang dipecat adalah Preston Hemphill. Dalam pernyataannya, Kepolisian Memphis menyatakan Hemphill melakukan sejumlah pelanggaran termasuk perilaku pribadi, kejujuran dan kepaturah terkait penggunaan senjata kejut listrik atau Taser.
Lima polisi sebelumnya, yang semuanya kulit hitam, telah dipecat dan dituntut pembunuhan tingkat dua dalam kasus kematian Nichols. Kasus tersebut adalah kasus terbaru dalam serangkaian kasus kekerasan yang korbannya warga keturunan Afrika-Amerika. Kematian mereka memicu perdebatan nasional soal ras dan kebrutalan polisi.
“Meski kami tidak setuju dengan pemecatan itu, Preston Hemphill akan terus bekerja sama dengan seluruh pihak berwenang dalam penyelidikan kematian Nichols,” kata Lee Gerald, pengacara yang mewakili Hemphill, melalui telepon seperti dikutip oleh Reuters.
Gerald menolak berkomentar mengenai apakah kliennya akan menghadapi tuntutan pidana. Namun, terkait kerja sama kliennya dalam penyelidikan: “Hal itu sudah jelas."
Hemphill, yang berkulit putih dan seorang polisi ketujuh sudah dibebastugaskan. Tiga anggota pemadam kebakaran juga sudah dipecat karena tidak memberikan pertolongan gawat-darurat medis yang memadai setelah Nichols diborgol. [ft/pp]