Sebagian Besar Pemerintah Eropa Longgarkan Pembatasan Pandemi Selama Natal

Seorang pria mengenakan masker dan sarung tangan, membawa barang-barang belanjaannya di antara toko-toko di Departemen Luar Negeri GUM di Moskow, Rusia, yang berhiaskan dekorasi Natal dan Tahun Baru, 23 November 2020.

Yang diinginkan semua orang Eropa adalah musim Natal yang ceria dan cerah, seperti yang selama ini mereka alami, dan di bawah tekanan publik, beberapa negara melonggarkan pembatasan pandemi dalam upaya mempertahankan semangat liburan.

Tetapi karena beberapa negara berencana melonggarkan pembatasan dengan meningkatkan jumlah orang yang diizinkan untuk bersosialisasi dan mengizinkan orang untuk bepergian, sebagian negara lainnya masih bergulat untuk menentukan seberapa jauh bisa bertindak dalam mengurangi berbagai pembatasan atau mencabut jam malam, sementara ada risiko bahwa merayakan Natal yang meriah kemungkinan bisa menimbulkan perebakan virus dalam tahun baru.

Kanselir Jerman Angela Merkel ingin semua resor di seluruh Eropa ditutup selama Natal. Namun, Austria dan Swiss tidak siap melakukannya. Kedua negara itu sangat bergantung pada resor pariwisata untuk menghasilkan pendapatan dan mengatakan kereta gantung, restoran, dan bar akan beroperasi, tetapi dengan aturan jarak sosial yang berlaku dan keharusan mengenakan masker.

Perancis melonggarkan restriksi virus corona secara bertahap menjelang liburan. Setelah 15 Desember, penguncian luas yang berlaku saat ini akan dicabut, tetapi jam malam akan tetap diberlakukan antara pukul 9 malam hingga 7 pagi waktu setempat kecuali pada Malam Natal dan Malam Tahun Baru.

Lampu-lampu dekorasi Natal mulai menyala di lokasi pasar Natal yang biasanya berlangsung menjelang Natal di Strasbourg, Perancis timur, Jumat, 27 November 2020.


Pemerintah Spanyol belum menyelesaikan rencana Natal. Namun Madrid kemungkinan akan memberlakukan batasan maksimum enam orang di pesta-pesta Natal dan mendorong semua acara sosial menjelang liburan agar diadakan di luar.

Pemerintah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memutuskan untuk melonggarkan beberapa pembatasan terkait pandemi di Inggris, meskipun para menteri secara pribadi mengakui hal itu akan mendorong gelombang kasus baru. [lt/ab]