Tepat menjelang liburan Natal, AS menghadapi badai besar. Ribuan penerbangan dibatalkan hari Kamis (22/12).
Dinas Cuaca Nasional AS mengatakan “badai musim dingin historis” menghasilkan “gangguan meluas terhadap sebagian besar negara menjelang akhir pekan musim libur akhir tahun.” Lebih dari 200 juta orang atau sekitar 60 persen populasi AS, menghadapi peringatan atau saran terkait cuaca musim dingin.
Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa di South Dakota, otoritas suku Rosebud Sioux mengatakan mereka menghadapi “angin tanpa henti yang menciptakan tumpukan salju ringan lebih dari 10 kaki (tiga meter) di beberapa tempat” sewaktu mereka berusaha membersihkan jalan dan mengirimkan propana serta kayu bakar ke rumah-rumah.
Dinas cuaca mengatakan daftar peringatan dan saran cuaca musim dinginnya adalah salah satu yang terbesar selama ini.
Presiden Joe Biden memperingatkan hari Kamis (22/12) mengenai betapa berbahayanya badai, dengan mengatakan “Ini benar-benar peringatan cuaca yang sangat serius, dan konsekuensinya nyata.” Biden mendorong semua orang untuk mematuhi peringatan setempat.
Dinas Cuaca Nasional memperingatkan Kamis malam mengenai kondisi badai salju di kawasan Upper Midwest dan Great Lakes sementara suhu sangat dingin dan angin kencang bergerak melalui wilayah tengah dan timur kawasan Amerika.
“Front Arktik yang sangat kuat yang menyebabkan penurunan suhu sangat besar melewati bagian barat tengah selama 24 jam terakhir akan menyapu arah timur melewati sepertiga bagian timur negara pada Kamis malam (22/12) hingga Jumat (23/12),” kata Dinas tersebut. Banyak lokasi mengalami penurunan suhu lebih dari 10 derajat sewaktu front kutub utara itu melaluinya, termasuk penurunan 21 derajat di Denver, Colorado. [uh/ab]