Sebuah video yang dirilis pada Rabu (19/7) memperlihatkan pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin, untuk pertama kalinya sejak ia memimpin pemberontakan singkat pada bulan lalu. Dia terlihat memberitahu pasukannya bahwa mereka akan berlatih di Belarus dan melatih tentara negara tersebut sebelum berangkat menuju Afrika.
Saluran aplikasi pesan terkait dengan kelompok tentara bayaran Wagner pimpinan Prigozhin mengatakan dia berbicara dengan pasukannya di sebuah kamp di Belarus dan mengunggah sebuah video dengan resolusi kecil yang memperlihatkan siluet Prigozhin di kala senja. Dalam video tersebut, suaranya yang serak dengan mudah dapat dikenali.
"Selamat datang! Saya senang dapat menyapa kalian semua. Selamat datang di tanah Belarus!" ujar Prigozhin dalam video tersebut. "Kita bertempur dengan harga diri! Kita telah berbuat banyak bagi Rusia."
Pemberontakan kelompok Wagner, yang merupakan ancaman paling serius terhadap kekuasan Presiden Vladimir Putin dalam 23 tahun terakhir, disebut oleh sang pemimpin kelompok tersebutb sebagai upaya untuk menjatuhkan sejumlah pemimpin senior militer Rusia, yang menurutnya tidak memiliki kompetensi.
Kritik Prigozhin tentang cara pertempuran dalam invasi di Ukraina kembali muncul dalam video tersebut. Keaslian video tersebut sendiri belum dapat diverifikasi.
"Apa yang terjadi di garis depan pertempuran saat ini adalah hal yang memalukan di mana kita tidak seharusnya ikut ambil bagian," ujarnya, seraya menambahkan bahwa pasukan Wagner dapat saja kembali ke Ukraina dalam beberapa waktu mendatang.
"Kita dapat saja kembali bergabung dalam operasi militer khusus ketika kita yakin bahwa kita tidak akan dipaksa untuk mempermalukan diri kita sendiri," kata Prigozhin, merujuk pada istilah operasi militer khusus, istilah sama yang digunakan Kremlin dalam invasinya ke Ukraina.
BACA JUGA: Ledakan di Jembatan Krimea Tewaskan Dua Orang, Ancam Jalur Suplai Perang Rusia"Kita perlu menunggu momen di mana kita dapat mengerahkan kemampuan diri kita yang sesungguhnya," tambahnya. "Itulah mengapa keputusan ini dibuat bahwa kita akan tinggal di Belarus untuk beberapa waktu. Dalam masa ini, kita akan melatih tentara Belarus menjadi tentara terkuat kedua di dunia. Kita akan berlatih, meningkatkan kemampuan kita, dan berangkat menuju Afrika untuk pengalaman baru."
Selain turut serta dalam invasi ke Ukraina, kelompok Wagner sebelumnya telah dikirim ke Suriah dan sejumlah negara di Afrika sejak pembentukan kelompok tersebut pada 2014. [jm/lt/rs]