Para pejabat di bagian selatan Meksiko menyatakan sedikitnya 1.300 migran meninggalkan sebuah pusat penahanan pada hari Kamis (25/4).
The National Institute of Migration (INM) menyatakan, “Orang-orang yang ditempatkan di pos migrasi telah kabur dalam skala besar.”
Banyak di antara migran yang melarikan diri itu adalah warga Kuba, sebut INM.
Sekitar 700 migran kembali secara sukarela ke pusat tahanan di Tapachula, di negara bagian Chiapas sedangkan sekitar 600 lainnya masih diburu, jelas INM.
Pusat tahanan itu tercatat mampu menampung kurang dari 1.000 orang, tetapi para migran menyatakan tempat itu kadang-kadang menampung hingga 3.000 orang.
Sebagian besar migran tersebut sedang berusaha masuk ke Amerika Serikat.
Presiden Amerika Donald Trump telah mengancam akan menutup perbatasan Amerika dengan Meksiko, apabila Meksiko tidak berbuat lebih banyak untuk menghentikan gelombang migran yang mengalir ke Amerika.
Trump percaya bahwa para migran, yang sebagian besar bersama keluarga mereka, adalah ancaman bagi keamanan Amerika. [uh]