Otoritas China, Sabtu (24/2), mengatakan sedikitnya 15 orang tewas dan 44 luka-luka dalam insiden kebakaran di sebuah bangunan perumahan di Nanjing, China timur.
Kebakaran terjadi pada Jumat (23/2) pagi, kata para pejabat pada konferensi pers. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa api dimulai dari lantai pertama gedung tersebut, tempat sepeda listrik.
Bangunan tersebut terletak di distrik Yuhuatai di Nanjing, sebuah kota berpenduduk lebih dari delapan juta jiwa yang terletak sekitar 260 kilometer barat laut Shanghai.
Pada pukul 06.00 waktu setempat pada Kamis (22/2), api berhasil dipadamkan. Operasi pencarian dan penyelamatan berakhir sekitar pukul 14.00 pada Jumat (23/2), kata pihak berwenang.
Dua puluh lima truk pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, kata layanan darurat.
Rekaman yang beredar di jejaring sosial China menunjukkan gedung pencakar langit terbakar di tengah malam, dengan asap hitam terlihat membumbung tinggi.
Gambar lain menunjukkan api raksasa yang melahap beberapa lantai gedung, dan kilatan lampu kendaraan darurat terlihat di dekatnya dalam kegelapan.
Sebanyak 44 orang yang terluka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, kata para pejabat. Satu orang berada dalam "kondisi kritis" sementara yang lain terluka parah.
BACA JUGA: Kebakaran di China, Sedikitnya 39 TewasNegara tersebut mengalami serentetan kebakaran mematikan dalam beberapa bulan terakhir, sering kali disebabkan oleh kelalaian pejabat. Hal tersebut mendorong Presiden Xi Jinping menyerukan dilakukannya “refleksi mendalam” dan upaya yang lebih besar untuk “mengurangi seringnya terjadinya kecelakaan keselamatan”.
Pada Januari, puluhan orang tewas setelah kebakaran terjadi di sebuah toko di pusat kota Xinyu. Kantor berita negara Xinhua melaporkan bahwa kobaran api disebabkan oleh penggunaan api yang digunakan para pekerja di ruang bawah tanah toko tersebut secara 'ilegal'.
Kebakaran itu terjadi hanya beberapa hari setelah insiden kebakaran lain yang menimpa sebuah sekolah di Provinsi Henan, China tengah. Kebakaran itu menewaskan 13 anak sekolah saat mereka tidur pada malam hari di asrama. [ah/ft]