Pertempuran berkecamuk di beberapa garis depan di Timur Tengah pada hari Kamis (31/10), menewaskan sedikitnya 16 orang.
Lima orang tewas di Israel utara akibat proyektil yang ditembakkan dari Lebanon, termasuk seorang petani Israel dan empat pekerja asing, kata pihak berwenang. Lebanon mengatakan, serangan Israel menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk enam petugas kesehatan di bagian selatan negara itu.
Sementara itu, para pejabat Palestina mengatakan, serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki, menewaskan tiga orang. Militer Israel mengatakan pihaknya juga menyerang depot dan pangkalan senjata Hizbullah di Suriah, yang mereka duga kelompok militan itu baru-baru ini mulai menyimpan senjata di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon untuk diselundupkan ke Lebanon.
Israel mengeluarkan peringatan evakuasi kepada penduduk Baalbek di Lebanon timur, untuk hari kedua berturut-turut. Pada hari Rabu, Israel melakukan serangan udara besar-besaran yang menarget Hizbullah di dalam dan sekitar kota yang terkenal dengan kuil Romawi itu.
BACA JUGA: Pemimpin Baru Hizbullah Berjanji akan Terus Bertempur Lawan IsraelUtusan AS dan pejabat Israel kemudian bertemu di Israel untuk membahas upaya mewujudkan gencatan senjata di Lebanon, tempat pasukan Israel memerangi Hizbullah, dan di Gaza, tempat Israel memerangi Hamas. Kedua kelompok yang dimasukkan ke dalam daftar teror oleh AS itu, secara finansial dan militer didukung oleh Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada utusan AS, Amos Hochstein dan penasihat AS untuk Timur Tengah, Brett McGurk, bahwa perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah harus menjamin keamanan Israel. [ps/lt]