Sedikitnya dua warga negara Indonesia menjadi korban luka-luka dalam insiden penembakan di dua mesjid di kota Christchurch, Selandia Baru, hari Jumat (15/3). Kementerian Luar Negeri, dalam keterangan pers yang diterima VOA beberapa saat lalu, memastikan hal ini dengan mengatakan “ada dua WNI – ayah dan anak – yang terkena tembak di masjid tersebut.”
Lebih jauh Kemlu mengatakan, “Kondisi ayah saat ini ada di ICU (ruang gawat darurat, red.) dan anak dirawat di ruang biasa di rumah sakit yang sama, yaitu di Christchurch Public Hospital.”
BACA JUGA: Penembakan Masjid Christchurch, 3 WNI Selamat 3 Lain Masih DicariDubes Indonesia untuk Selandia Baru Benarkan Kondisi Dua WNI Korban Penembakan
Hal yang sama ditegaskan oleh Duta Besar Indonesia di Selandia Baru Tantowi Yahya lewat pesan WhatsApp yang mengatakan, “Ada dua warga kita yang menjadi korban tembakan.”
Tantowi Yahya menjelaskan bahwa ada 344 WNI di Christchurch “dan kami sedang kontak satu per satu. Kami terus melakukan komunikasi dengan polisi setempat dan warga kita disana. Kami sendiri belum bisa kesana karena semua penerbangan ke Christchurch dibatalkan karena airport ditutup dan baru dibuka besok. Situasi di Christchurch masih tegang. Semua di Selandia Baru kaget dan mengutuk karena hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya.”
BACA JUGA: Penembakan di Selandia Baru: Warga Diimbau Tak ke Masjid DuluPresiden Joko Widodo Kecam Aksi Kekerasan di Dua Mesjid
Dalam perkembangan lainnya, Presiden Joko Widodo mengecam aksi kekerasan di dua mesjid di Selandia Baru itu.
“Indonesia sangat mengecam keras aksi kekerasan seperti ini. Saya juga menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban yang ada dari aksi tersebut," ujar Presiden di Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
BACA JUGA: Indonesia Kecam Aksi Penembakan di Masjid di Selandia BaruKepala Negara mengatakan, ia sudah mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Saat ini jajaran terkait masih terus mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.
Jokowi menghimbau semua warga negara Indonesia yang ada di Selandia Baru untuk meningkatkan kewaspadaan. “Semuanya hati-hati dan waspada,” tambahnya.
Sedikitnya 49 Tewas, 20 Luka Kritis
Hingga berita ini disampaikan sedikitnya 49 orang tewas dalam aksi teror terhadap dua mesjid di kota Christchurch itu. Dua puluh orang lainnya luka serius dan kini berada dalam kondisi kritis di Christchurch Public Hospital.
Kantor berita Associated Press mengatakan polisi telah menangkap empat tersangka, tiga laki-laki dan seorang perempuan. Salah seorang tersangka laki-laki didakwa dengan pasal pembunuhan berlapis, yang tampaknhya merupakan serangan rasis yang terencana sangat baik. Polisi juga menemukan dan berhasil menjinakkan sejumlah bahan peledak di mobil tersangka.
Dua tersangka lain masih ditahan dan polisi mengatakan masih berupaya menentukan bagaimana keterlibatan mereka dalam insiden itu. Seorang lainnya telah dibebaskan.
Otorita berwenang mengatakan tidak seorang pun yang ditahan itu berada dalam daftar pantauan.
Tersangka Utama Miliki Manifesto & Mengaku Rasis
Seorang laki-laki yang kini menjadi tersangka utama dan telah mengaku bertanggungjawab terhadap penembakan itu meninggalkan sebuah manifesto anti-imigran setebal 74 halaman. Manifesto itu menjelaskan identitasnya dan alasan serangan yang dilakukannya. Ia mengatakan bahwa ia adalah “warga negara Australia berkulit putih, berusia 28 tahun dan seorang rasis.”
PM Selandia Baru Naikkan Tingkat Kewaspadaan Nasional
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, dalam konferensi pers beberapa jam setelah insiden itu, mengatakan “serangan ini merupakan aksi kekerasan yang sangat luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya,” dan “banyak korban bisa jadi adalah warga migran atau pengungsi.”
“Jelas ini hanya dapat digambarkan sebagai serangan teroris,” tegasnya.
BACA JUGA: PM Selandia Baru Sebut Penembakan di Masjid Salah Satu Hari Paling KelamMeskipun tidak ada alasan adanya tersangka lain atau ancaman terhadap tempat-tempat lain, Ardern mengatakan “tingkat keamanan nasional telah ditingkatkan dari rendah ke tinggi, tingkat kedua tertinggi di Selandia Baru.”
Maskapai penerbangan Air New Zealand membatalkan sedikitnya 17 penerbangan dari dan menuju ke Christchurch karena “tidak dapat memeriksa secara layak seluruh penumpang dan bagasi mereka,” pasca penembakan itu. (em)