Jet-jet Israel hari Rabu membombardir sasaran-sasaran Palestina diseluruh pelosok Gaza, sementara militan Hamas menembakkan roket jauh ke jantung negara Yahudi itu.
Militer Israel meningkatkan serangannya dalam hari kedua apa yang disebutnya “Operation Protective Edge” – sebuah misi untuk menghadang Hamas menembakkan roket ke Israel. Tetapi ofensif itu malah memicu pertempuran paling dahsyat antara Israel dan Hamas sejak perang delapan hari pada akhir 2012.
Para pejabat Palestina mengatakan setidaknya 44 orang tewas di Gaza minggu ini termasuk militan, perempuan dan anak-anak.
Israel melaporkan tidak ada korban jiwa di pihaknya, tetapi sirene serangan udara terdengar di distrik bisnis Tel Aviv sementara Hamas menembakkan roket-roket ke pusat Israel lebih jauh dari sebelumnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertekad Hamas akan “membayar mahal “ atas serangan-serangannya.
Kepulan asap hitam dari lokasi-lokasi gempuran memenuhi langit diatas Gaza yang padat penduduk. Para petugas SAR dan medis Palestina menyusuri reruntuhan di ke-560 lokasi yang menurut Israel mereka gempur dengan pesawat-pesawat tempur sejak operasi dimulai Selasa dini hari.
Ratusan orang yang berkabung mengusung banyak mayat korban untuk dikubur melintasi jalan-jalan Gaza.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan dalam rubrik yang diterbitkan hari Rabu di Jerman bahwa “semua pihak yang terlibat” harus bertindak secara masuk akal dan berhati-hati, daripada melakukan balas dendam atau pembalasan.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan sebuah pernyataan di televisi Selasa malam yang menyerukan agar badan-badan internasional seperti Kuartet Timur Tengah dan DK PBB untuk bertanggungjawab menjamin keamanan rakyat Palestina. Ia meminta rakyat Palestina untuk bersatu dan bersabar, serta menjanjikan bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pimpinan pertahanan Israel, Moshe Ya’alon, mengatakan Selasa (8/7) negara Yahudi itu bersedia melakukan serangan terhadap militan Hamas di Gaza, “yang tidak akan berakhir dalam beberapa hari.”
Kabinet keamanan Israel mengesahkan militer memanggil 40 ribu tentara cadangan di samping 1.500 yang sudah dikerahkan.
Tentara Israel mengatakan serangan udaranya, bagian dari serangan yang disebut “Operation Protective Edge,” telah menyerang lebih dari 100 tempat, termasuk rumah-rumah dan tempat-tempat peluncuran roket.
Di Washington, juru bicara Gedung Putih John Earnest mengutuk serangan roket Selasa dan mengatakan Israel berhak membela dirinya.
Tank-tank dan kendaraan lapis baja lainnya Israel kelihatan berkumpul dekat perbatasan Gaza, dan seorang juru bicara militer mengatakan angkatan darat sedang menyiapkan pasukan cadangan untuk kemungkinan misi darat.