Sedikitnya 21 Warga Sipil Afghanistan Tewas Akibat Serangan Udara

Helikopter pasukan koalisi melancarkan serangan udara ke sekeliling sebuah bangunan (tak terlihat), yang diyakini sebagai hunian para pejuang Taliban di Kuz Kunar, Nangarhar, Afghanistan, 17 Juli 2011. (Foto: dok).

Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengatakan, Rabu (26/9), 21 warga sipil tewas akibat dua serangan udara terpisah akhir pekan lalu.

UNAMA mengatakan melalui sebuah pernyataan, sembilan di antara mereka umumnya perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan udara, Sabtu, di provinsi Kapisa, di kawasan di mana pasukan Afghanistan sedang memerangi Taliban. Pernyataan lain UNAMA menyebutkan, 12 perempuan dan anak-anak tewas akibat serangan udara Minggu di provinsi Maidan Wardak.

UNAMA mengatakan, tidak jelas apakah serangan udara yang menjatuhkan korban sipil ini dilakukan oleh pasukan Afghanistan atau NATO.

BACA JUGA: DK PBB akan Bahas Iran dan Senjata Perusak Massal di Sela-sela Sidang Majelis Umum PBB

Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Ghafor Ahmad Jawed mengatakan, operasi militer di Maidan Wardak berhasil membebaskan delapan tentara Afghanistan yang diculik Taliban, dan menewaskan 11 pemberontak. Ia mengatakan, penyelidikan saat ini dilangsungkan atas laporan-laporan mengenai jatuhnya korban sipil.

Kapisa province Afghanistan

Sejauh ini, belum ada komentar dari para pejabat Afghanistan mengenai laporan serangan udara di Provinsi Kapisa.

Juru Bicara Pasukan AS di Afghanistan, Komandan Grant Neeley, mengatakan, NATO saat ini sedang mengevaluasi semua informasi yang kredibel dan relevan terkait operasi pasukan di Wardak dan Kapisa, termasuk informasi yang disampaikan pasukan Afghanistan dan para pemimpin setempat.

PBB melaporkan, jumlah korban sipil akibat serangan udara meningkat 52 persen selama enam bulan pertama tahun ini, dibanding periode yang sama tahun 2017. [ab/uh]