Sedikitnya 32 militan Negara Islam (ISIS) tewas dan 40 lainnya cedera di provinsi Raqqa Suriah pada hari Minggu (6/12), akibat serangkaian serangan udara yang diyakini dilakukan oleh koalisi pimpinan AS, kata sebuah kelompok pemantau Suriah.
Lebih dari 15 ledakan menghantam posisi ISIS di kawasan perdesaan di provinsi Raqqa dan juga dekat kota Raqqa, ibukota provinsi tersebut, menurut kelompok pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris. Provinsi Raqqa adalah kubu kelompok ISIS di Suriah.
Pihak koalisi mengatakan, mereka menyerang provinsi Raqqa dan kawasan lain di Suriah utara dan timur pada hari Minggu.
Di Suriah tengah, sedikitnya 45 serangan udara, yang kemungkinan dilakukan oleh Rusia, melanda kota Palmyra, yang juga berada di bawah kendali ISIS, kata kelompok pemantau tersebut. Laporan mengatakan bahwa serangan tersebut mengakibatkan beberapa korban cedera, namun tidak ada rincian tentang jumlah korban yang tewas.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah membom sasaran ISIS di Irak dan Suriah dalam upaya untuk mengusir kelompok militan tersebut dari wilayah-wilayah yang mereka kuasai di kedua negara tersebut.
Inggris bergabung dalam serangan udara terhadap ISIS pekan ini setelah anggota parlemen menyetujui untuk membom sasaran kelompok Negara Islam di Suriah. Beberapa jam setelah persetujuan parlemen, pesawat-pesawat pembom Inggris menyerang ladang-ladang minyak yang digunakan untuk mendanai berbagai serangan ISIS terhadap Barat. Inggris melakukan serangan babak kedua pada hari Jumat (4/12).
Rusia melancarkan serangan udara terpisah di Suriah, yang dilakukan sejak 30 September lalu dalam upaya mendukung sekutunya, Presiden Bashar al-Assad. Rusia mengatakan bahwa serangan-serangan udara mereka menarget posisi militan ISIS, tetapi pihak Barat mengatakan bahwa sebagian besar serangan tersebut justru menghantam kelompok-kelompok pemberontak Suriah yang didukung Barat. [pp]