Sedikitnya 43 Tewas Akibat Badai Tropis di Filipina

Pada foto dari divisi fotografer Kepresidenan Malacanang ini, terlihat warga mencoba untuk melewati Jembatan Caraycaray yang rusak akibat hantaman Badai Tropis Kai-Tak yang melanda provinsi pulau Biliran, Filipina tengah, Senin, 18 Desember 2017. (Foto: dok).

Jumlah korban tewas akibat badai tropis yang menerjang Filipina tengah meningkat menjadi 43 dengan harapan yang memudar bagi puluhan lainnya yang belum ditemukan setelah terjadi tanah longsor besar, kata pihak berwenang hari Selasa (19/12).

Badai Kai-Tak yang bergerak lambat akhirnya menuju Laut China Selatan pada hari Senin setelah memicu hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor yang dahsyat ketika menerjang kepulauan di Filipina tengah akhir pekan lalu.

Badan pemerintah pemantau bencana mencatat 43 orang tewas dan mengatakan 45 orang lainnya belum ditemukan, banyak di antaranya dikhawatirkan terkubur oleh tanah longsor yang terjadi di pulau kecil Biliran.

“Operasi SAR masih berlangsung tapi kami tidak menemukan orang yang hidup. Kami hanya menemukan mayat,” kata Sofronio Dacillo, petugas pemantauan bencana, kepada AFP melalui telepon dari Biliran.

Buldoser terus melakukan penggalian untuk mencari korban selamat di rumah-rumah yang terkubur oleh tanah longsor di Biliran, yang terletak sekitar 500 kilometer arah tenggara dari Manila. Tiga puluh dari 43 kematian berasal dari pulau ini, dan 31 warga masih hilang, kata pihak berwenang. [lt]