Sedikitnya 48 orang dikukuhkan tewas akibat gempa kuat pada Tahun Baru yang melanda pesisir barat Jepang.
Sebagian besar kerusakan akibat gempa, yang menurut Badan Meteorologi Jepang bermagnitudo 7,6, terjadi di prefektur Ishikawa di Pulau Honshu. Puluhan rumah dan bangunan rata dengan tanah. Jumlah warga yang terperangkap di bawah reruntuhan belum diketahui.
Jalan-jalan terbelah. Landasan pacu di sedikitnya satu bandara regional retak sehingga menyulitkan para petugas darurat untuk menilai kerusakan yang terjadi.
Gempa tersebut memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter yang menyapu wilayah itu, menghanyutkan mobil dan rumah ke laut dan menenggelamkan sejumlah perahu nelayan.
Kerusakan terparah di Ishikawa terjadi di kota pelabuhan Wajima, yang terkenal dengan pasar paginya serta barang-barang vernis halus dan kerajinan tradisional lainnya. Gempa tersebut juga memicu kebakaran hebat yang menghancurkan banyak bangunan. Para petugas pemadam berjuang sepanjang Senin malam untuk mengatasi kebakaran.
PM Jepang Fumio Kishida pada Selasa mengatakan dalam rapat dengan para pejabat penanggulangan bencana bahwa para awak pencarian dan penyelamatan sedang “berjuang melawan waktu” untuk menyelamatkan para korban yang masih terperangkap di bawah puing-puing di prefektur Ishikawa. Sekitar 1.000 anggota Pasukan Bela Diri Jepang telah dikerahkan ke zona-zona bencana.
Lebih dari 40 ribu rumah di Ishikawa masih mengalami pemadaman listrik.
Presiden AS Joe Biden mengatakan AS akan memberi bantuan apa pun yang diperlukan.
“Sebagai sekutu dekat, AS dan Jepang memiliki ikatan persahabatan yang dalam yang menyatukan rakyat kita. Pikiran kami tertuju pada rakyat Jepang pada masa yang sulit ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Badan Meteorologi Jepang mencabut semua peringatan tsunami untuk kawasan barat pada Selasa dini hari. Badan itu semula mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk Ishikawa dan peringatan tsunami tingkat rendah atau advis untuk seluruh pesisir barat Honshu, serta di ujung utara pulau utamanya, Hokkaido.
BACA JUGA: Gempa Kuat Guncang Jepang, Picu Peringatan TsunamiGempa pada Senin diikuti oleh beberapa gempa susulan kuat, yang menurut lembaga itu dapat berlanjut selama beberapa hari lagi.
Gempa tersebut membangkitkan kembali kenangan pada gempa bumi Maret 2011 dan tsunami yang mengikutinya, yang merusak sistem pendingin dan pasokan listrik di sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di prefektur Fukushima, di bagian timur laut Jepang. Kerusakan itu menyebabkan pelelehan tiga reaktornya, yang menyebabkan bencana nuklir terburuk di dunia setelah kecelakaan Chernobyl tahun 1986.
Tetapi seorang juru bicara pemerintah mengatakan tidak ada laporan kejanggalan di salah satu pembangkit listrik tenaga nuklirnya di dekat pusat gempa hari Senin.
Pihak berwenang menutup sejumlah jalan raya utama di dekat pusat gempa. Layanan kereta supercepat antara Tokyo dan Ishikawa dihentikan selama beberapa jam, meskipun sejumlah layanan di kawasan gempa dipulihkan pada Senin malam. [uh/ka]