Sejumlah Diplomat Asing Tinggalkan Korut Karena Khawatirkan Corona

Petugas memeriksa suhu tubuh warga setempat dalam kampanye anti-virus corona di Pyongyang, Korea Utara, 4 Maret 2020. (Foto: KCNA via Reuters).

Sekelompok diplomat asing meninggalkan Pongyang, dan beberapa di antara mereka menutup misi mereka di ibukota Korea Utara itu, di tengah-tengah kekhawatiran merebaknya wabah virus corona.

Sekitar 80 orang asing, termasuk para diplomat dari Rusia, Jerman, Prancis dan Swiss, tiba di Vladivostok, Rusia Timur, Senin (9/3), menurut sebuah pernyataan di akun Facebook Kedubes Rusia di Korea Utara.

Colin Crooks, Duta Besar Inggris untuk Korea Utara, dalam sebuah cuitannya di Twitter mengatakan, “Sedih pagi ini menyatakan salam perpisahan kepada para sejawat kami dari kedubes Jerman dan Kedubes Perancis di Korea Utara, yang untuk sementara ini ditutup.” Ia mengatakan, Kedubes Inggris akan tetap buka.

Korea Utara mengambil sejumlah langkah drastis untuk mencegah penyebaran virus corona, termasuk menempatkan ribuan orang dalam karantina, menghentikan untuk sementara kunjungan pendatang asing, dan berusaha menutup perbatasannya dengan China.

Hingga pekan lalu, Korea Utara juga melarang para diplomat asing ke luar dari tempat tinggal mereka selama lebih dari sebulan, ketentuan yang menurut Dubes Rusia untuk Korea Utara menekan mental para diplomat.

Laporan-laporan menyiratkan sejumlah kedubes asing sedang mengatur sebuah penerbangan evakuasi bagi para diplomat, keluarga mereka, dan para pekerja internasional lainnya. Akun Facebook Kedubes Rusia mengatakan, penerbangan para diplomat asing, Senin (9/3), dilakukan oleh Air Koryo, perusahaan penerbangan pemerintah Korea Utara. Tidak jelas berapa kedubes yang mengirim pulang para diplomat mereka dan apakah mereka akan kembali. [ab/uh]