Sebuah delegasi yang terdiri dari mantan pejabat pertahanan AS mendarat, Selasa sore (1/3), di Taiwan sebagai tanda peningkatan komunikasi antara kedua pihak di tengah ancaman yang meningkat dari China.
Mantan Ketua Kepala Staf Gabungan Mike Mullen memimpin delegasi lima orang yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dan sejumlah pejabat tinggi lainnya selama kunjungan dua hari itu. Mullen dan delegasi disambut di Bandara Songshan Taipei oleh Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu.
Kantor Tsai mengatakan delegasi itu telah ditunjuk oleh Presiden Joe Biden dan bahwa kunjungan itu akan memungkinkan pertukaran pandangan mendalam tentang masalah kerja sama Taiwan-AS di berbagai bidang.
Taiwan berharap kedua pihak akan “terus memperdalam perkembangan stabil hubungan Taiwan-AS, terus bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional, dan terus bersama-sama berkontribusi pada perdamaian dan kemakmuran global,” kata kantor itu dalam sebuah pernyataannya.
Dalam perkembangan terpisah, mantan menteri luar negeri Mike Pompeo dijadwalkan tiba di Taiwan pada Rabu. Pompeo, yang sebelumnya memimpin CIA, juga akan bertemu dengan Tsai dan berpidato di sebuah forum sebelum kepulangannya ke AS, Sabtu, menurut Kementerian Luar Negeri AS.
“Kunjungan mantan menteri luar negeri Pompeo menunjukkan dukungan bipartisan AS sepenuhnya untuk Taiwan,” kata kementerian itu.
Invasi Rusia ke Ukraina telah menarik perhatian baru terhadap ancaman China atas Taiwan. China pernah menyatakan tidak akan sungkan menggunakan kekerasan untuk mencaplok Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaimnya sebagai bagian dari wilayahnya.
Taiwan yang terletak sekitar 160 kilometer dari daratan utama China mendapat dukungan kuat dari AS, yang secara hukum terikat untuk memastikan pulau itu dapat mempertahankan diri dan memperlakukan semua ancaman terhadapnya sebagai masalah “keprihatinan serius”.
BACA JUGA: AS Dekati China dan Taiwan di saat Konflik Rusia-Ukraina MemanasChina menolak untuk mengutuk perang Rusia melawan Ukraina dan kritiknya terhadap sanksi-sanksi yang dijatuhkan terhadap Moskow secara luas dipandang sebagai komitmennya terhadap pembangkangan timbal balik kedua negara terhadap Washington dan Barat.
Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengecam kunjungan delegasi AS itu , dengan mengatakan “sia-sia bagi AS untuk mengirim siapa pun untuk menunjukkan apa yang disebut dukungannya untuk Taiwan''.
China mendesak AS untuk menghormati komunike masa lalu yang ditandatangani dengan China, “menghentikan semua bentuk komunikasi dengan Taiwan, dan menangani masalah terkait Taiwan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan serius lebih lanjut pada hubungan China-AS,'' kata Wang mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers harian.
BACA JUGA: China Tuntut AS Ambil Tindakan untuk Perbaiki HubunganChina mengirim pesawat-pesawat militer ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan hampir setiap hari, dan pada hari Sabtu, Kementerian Pertahanannya memprotes aksi melintasnya kapal perusak berpeluru kendali USS Ralph Johnson di Selat Taiwan.
Selat itu berada di perairan internasional dan Angkatan Laut AS mengatakan perjalanan kapal itu menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. [ab/uh]