Sejumlah Negara Bagian di AS Perketat Restriksi Terkait Virus Corona

Petugas tanggap darurat (EMS) menjemput pasien diduga positif COVID-19 di Distrik Bersejarah Rio Grande El Paso, Texas, 15 November 2020.

Dengan melonjaknya jumlah kasus virus corona di Amerika yang telah melampaui angka 11 juta, gubernur di beberapa negara bagian memberlakukan restriksi baru dalam upaya memperlambat penyebaran virus corona.

Gubernur Michigan Gretchen Whitmer di Pusat Rekreasi Beech Woods, Southfield, Michigan,16 Oktober 2020. (Foto: dok).

Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, Minggu (15/11) mengumumkan larangan makan di dalam restoran, kelas-kelas tatap muka untuk tingkat SMA dan perguruan tinggi, serta berbagai kegiatan publik di kasino dan bioskop. Pertemuan di rumah dibatasi untuk 10 orang.

“Kita sedang dalam momen terburuk pandemi sejauh ini,” kata Whitmer kepada wartawan. “Situasinya belum pernah semengerikan ini. Kita berada di tebing curam dan kita perlu mengambil tindakan,” lanjutnya.

Di negara bagian Washington, Gubernur Jay Inslee juga melarang layanan makanan di dalam ruangan, dan memerintahkan toko-toko ritel untuk membatasi jumlah pengunjung hanya 25 persen kapasitasnya. Pertemuan di luar ruangan juga dibatasi untuk lima orang, sedangkan pertemuan di dalam ruangan yang melibatkan orang-orang di luar penghuni rumah bersangkutan dilarang.

BACA JUGA: AS Kembali Cetak Rekor Jumlah Kasus Harian Covid-19 

Sepanjang pekan lalu, AS telah mencatat rata-rata hampir 150 ribu kasus baru per hari, sebut Johns Hopkins University, dengan lonjakan jumlah kasus di banyak negara bagian. Lebih dari 246 ribu orang meninggal karena COVID-19 di AS. Catatan kematian dan kasus total di AS merupakan yang terburuk di dunia.

Para pakar penyakit menular hari Minggu (15/11) menyatakan penolakan Presiden Donald Trump untuk mengakui kekalahannya dari kandidat Demokrat Joe Biden telah menghalangi mereka untuk menyerahkan informasi penting kepada para pejabat mendatang Biden guna membantu mengatasi pandemi.

Salah seorang penasihat Biden untuk masalah COVID-19, Dr. Atul Gawande, mengatakan dalam acara televisi ABC This Week, “Ini adalah kepentingan nasional, tim transisi perlu mendapatkan penilaian tentang ancaman, memahami rencana distribusi vaksin, kita perlu tahu di mana tempat persediaannya, apa status masker dan sarung tangan.”

BACA JUGA: Pakar: Tolak Transisi ke Biden, Trump Hambat Penanganan Covid-19 

Ia menambahkan, “Ada banyak informasi yang perlu disampaikan. Ini tidak bisa menunggu hingga menit terakhir.”

Trump telah menolak untuk mengakui kekalahannya sementara ia berupaya mengajukan gugatan hukum, yang kecil kemungkinan dimenangkannya, bahwa pemilu 3 November berlangsung curang sehingga merugikannya. Ia juga telah menghalangi para pejabat pemerintah untuk bekerja sama dengan tim transisi Biden di seluruh badan pemerintah.

Dr. Anthony Fauci di Washington, D.C., 23 September 2020. (FOto: dok).

Pakar penyakit menular terkemuka Amerika, Dr. Anthony Fauci, dari gugus tugas virus corona Trump, mengatakan kepada CNN, “Tentu saja akan lebih baik kalau kita dapat mulai bekerja dengan mereka.”

Fauci, direktur Institut Nasional bagi Alergi dan Penyakit Menular mengatakan ia telah mengalami transisi politik yang melibatkan enam presiden. Ia mengatakan, “Sangat jelas bahwa proses transisi yang kita lalui sangat penting dalam penyerahan informasi dengan lancar.”

Penanganan wabah virus corona oleh Trump di AS merupakan salah satu isu kunci dalam pemilu. Jajak pendapat nasional menunjukkan para pemilih lebih percaya pada Biden daripada Trump dalam menangani pandemi. [uh/ab]