Para menteri dari Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, dan Belgia akan bertemu di London pada Selasa (10/12) untuk meningkatkan kerja sama dalam memerangi geng-geng penyelundup migran ke Eropa.
Perwakilan dari apa yang disebut Kelompok Calais akan menyetujui “peningkatan upaya untuk menghancurkan model bisnis geng-geng penyelundup manusia dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas perdagangan berbahaya ini diadili,” kata Kementerian Dalam Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan.
Perwakilan dari Komisi Eropa dan badan-badan Frontex dan Europol juga akan berpartisipasi dalam penyusunan rencana aksi.
Secara khusus, para pihak akan berupaya untuk meningkatkan pembagian informasi intelijen guna menghentikan aliran keuangan gelap dan memfasilitasi penuntutan para penyelundup di Eropa.
BACA JUGA: Spanyol akan Berikan Visa pada 900.000 Migran tak BerdokumenMenteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper dan mitranya dari Jerman Nancy Faeser pada Senin (9/12) mengumumkan penandatanganan rencana aksi bersama antara London dan Berlin. Rencana tersebut “memperkuat kemampuan operasional penegakan hukum Inggris dan Jerman untuk mengatasi tantangan penyelundupan migran, perdagangan manusia,” kata pernyataan tersebut.
Jerman juga akan setuju untuk “memperjelas” hukumnya untuk menjadikan penyelundupan migran ke Inggris sebagai tindak pidana.
“Ini akan memberi jaksa penuntut Jerman lebih banyak alat untuk menangani pasokan dan penyimpanan peralatan perahu kecil yang berbahaya dan memungkinkan Inggris dan Jerman untuk melawan taktik geng penyelundup manusia yang terus berkembang,” kata pernyataan tersebut.
“Banyak dari kejahatan ini direncanakan di Jerman,” Faeser mengakui.
BACA JUGA: Prancis Tangkap 26 Anggota Jaringan Perdagangan Migran Asia Selatan“Bersama-sama, kita sekarang melawan bisnis yang tidak bermoral ini dengan tekad yang lebih kuat,” tambahnya.
“Ini termasuk mempertahankan tekanan investigasi yang tinggi, bertukar informasi antara otoritas keamanan kita sebaik mungkin, dan terus-menerus menyelidiki aliran keuangan untuk mengidentifikasi para penjahat yang beroperasi di balik layar,” kata dia lagi.
Pada November, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyerukan kerja sama internasional yang lebih besar guna melawan jaringan penyelundupan, yang dia gambarkan sebagai “ancaman keamanan global yang mirip dengan terorisme.”
Sejak Januari, sudah hampir 34.000 migran tiba di Inggris dengan perahu rakitan. Sedikitnya 70 orang tewas pada 2024, yang menjadi tahun paling mematikan yang pernah tercatat. [ns/ka]