Maskapai Southwest Airlines, pada Selasa (27/12), mendapat kecaman dari pemerintah Amerika Serikat setelah maskapai penerbangan murah itu terus membatalkan penerbangan akibat cuaca musim dingin buruk yang menyebabkan pesawat tidak bisa terbang dan mengganggu perjalanan musim liburan tahun ini.
“Ada unsur mengejutkan. Kami tidak mengantisipasi kekisruhan seperti ini,” demikian kata Derrick Bass Sr., seorang penumpang yang penerbangannya dibatalkan dan kini harus menunggu sampai Tahun Baru.
Maskapai penerbangan AS telah membatalkan ribuan penerbangan akibat udara dingin Arktika dan badai musim dingin yang besar menyapu sebagian besar negara pada akhir minggu sebelum Natal.
Southwest Airlines, yang memiliki jadwal penerbangan agresif dan meliputi seluruh negara, telah membatalkan lebih dari 12.000 penerbangan sejak Jumat (23/12) lalu.
Pada Selasa (27/12), SouthWest mengumumkan hanya akan mengoperasikan sepertiga dari penerbangannya pada hari-hari mendatang.
Southwest Airlines meraup keuntungan besar dari penerbangan domestik dan bergantung pada layanan terbang langsung ketimbang beroperasi dari pusat transit yang besar. [jm/rs]