Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pada Rabu (22/2), mengatakan aliansi militer itu telah melihat “beberapa isyarat” bahwa China mungkin berencana untuk mendukung Rusia dalam perang di Ukraina. Ia mendesak China untuk menghentikan upaya yang akan menjadi pelanggaran terhadap hukum internasional itu.
Stoltenberg juga mengatakan kepada Associated Press dalam sebuah wawancara, bahwa meskipun bukan pihak yang terlibat dalam perang, NATO akan mendukung Ukraina “selama diperlukan.”
Ketika ditanya apakah NATO memiliki indikasi bahwa China mungkin siap memberikan senjata atau dukungan lain bagi perang Rusia itu, Stoltenberg mengatakan “kami telah melihat beberapa isyarat bahwa mereka (China.red) mungkin merencanakan hal itu, dan tentu saja sekutu NATO, Amerika Serikat, telah memperingatkannya karena ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. China sedianya tidak mendukung perang ilegal Rusia,” ujarnya.
Stoltenberg mengatakan potensi bantuan China itu akan sama dengan memberikan “dukungan langsung” terhadap pelanggaran hukum internasional secara terang-terangan, dan tentu saja sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, China dengan cara apapun tidak boleh mendukung pelanggaran Piagam PBB atau piagam hukum internasional.”
Pada Rabu, Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu Wang Yi, pejabat kebijakan luar negeri China yang paling senior. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat bahwa China mungkin siap menawarkan dukungan lebih kuat pada Rusia dalam perang yang hampir sudah berlangsung hampir satu tahun.
China dengan tegas menolak mengkritisi invasi Rusia ke Ukraina, dan menggemakan klaim Rusia bahwa Amerika Serikat dan NATO harus disalahkan karena memprovokasi Kremlin. China, Rusia, dan Afrika Selatan melangsungkan latihan angkatan laut di Samudra Hindia pada minggu ini.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan setiap keterlibatan China dalam perang Rusia di Ukraina “akan menjadi masalah serius.” Hubungan China-AS berada di bawah tekanan terkait Taiwan dan masalah-masalah lain.
Stoltenberg berbicara pada Associated Press di Warsawa setelah pertemuan sembilan anggota sayap timur NATO dengan Presiden AS Joe Biden mengenai masalah keamanan kawasan. Ia menekankan bahwa meskipun NATO “bukan pihak” yang berada dalam konflik di Ukraina, tugasnya adalah “memastikan bahwa Ukraina akan menang,” dan “untuk mencegah perang ini meluas di luar Ukraina, menjadi perang penuh antara Rusia dan NATO.” [em/rs]