Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan Ukraina harus dapat menghantam target-target militer di dalam wilayah Rusia untuk membela diri dari serangan Rusia.
“Ukraina punya hak untuk menyerang target-target militer di teritori Rusia sebagai bagian dari hak untuk membela diri, dan kita punya hak untuk mendukung mereka dalam membela diri,” kata Stoltenberg hari Kamis (13/6), menanggapi pertanyaan VOA di markas besar NATO di Brussels, di mana sekutu dan mitra-mitra mereka mengadakan pertemuan ke-23 Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDGC). Kelompok pimpinan AS ini mempersatukan sekitar 50 negara untuk mengoordinasikan dukungan militer bagi Kyiv dalam perjuangannya melawan invasi ilegal Rusia.
Stoltenberg menyambut baik keputusan beberapa sekutu dan mitra untuk melonggarkan pembatasan penggunaan senjata terhadap “target-target militer yang sah” di dalam Rusia, yang memulai perang dengan melakukan penyerangan ilegal terhadap Ukraina.
“Jika mereka (Ukraina) tidak mampu melakukan itu, maka kita sebenarnya meminta mereka untuk berusaha membela diri, menegakkan hak membela diri, dengan satu tangan terikat ke belakang,” ujarnya. “Membela diri bukanlah eskalasi.”
BACA JUGA: Rusia: Serangan Drone Ukraina Targetkan Wilayah di Dekat MoskowStoltenberg mengatakan hak Ukraina melakukan serangan melintas bas telah menjadi semakin jelas sejak Rusia membuka front pertempuran baru di bagian utara di Kharkiv dan mulai menyerang daerah itu langsung dari teritori Rusia.
“Perbatasan dan garis depan kurang lebih menjadi sama, dan tentu saja, jika pasukan Rusia, artileri mereka, baterai rudal, aman begitu berada di perbatasan Rusia, akan sulit sekali bagi Ukraina untuk membela diri,” katanya.
AS baru-baru ini memberi izin Ukraina untuk menyerang target-target di darat di dalam wilayah Rusia, secara khusus untuk membela diri dari serangan lintas batas terhadap wilayah Kharkiv.
BACA JUGA: KTT G7: AS Umumkan $50 Miliar Pinjaman untuk Ukraina, Gunakan Aset Beku RusiaPekan lalu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan AS “tidak pernah” menetapkan restriksi terhadap tindakan penembakan jatuh pesawat musuh oleh Ukraina, “meskipun pesawat itu tidak berada di angkasa Ukraina.”
Jenderal purnawirawan Frank McKenzie, mantan panglima Komando Sentral AS, mengatakan kepada VOA pekan ini bahwa Ukraina harus dapat melepaskan tembakan ke arah target militer mana pun di dalam wilayah Rusia yang menyerang Ukraina, “tetapi dengan batas-batas tertentu” di area-area seperti lokasi nuklir Rusia.
“Anda tidak dapat memberi mereka perlindungan di sana,” katanya. “Saya pikir itu telah sangat merugikan kemampuan Ukraina untuk menanggapi ofensif terbaru ini.” [uh/ab]