Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim memberikan konferensi pers bersama di kota Goma yang tengah dikoyak perang, Kamis (23/5).
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah mengakhiri kunjungan ke Kongo timur yang dikoyak perang, dimana PBB dan Bank Dunia membuat upaya baru untuk mengakhiri konflik mematikan bertahun-tahun.
Ban Ki-moon dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim memberitahu para wartawan di kota Goma bahwa investasi dan pembangunan adalah kunci untuk mewujudkan perdamaian ke wilayah itu.
Sekretaris Jenderal PBB itu juga mengatakan sebuah pasukan intervensi baru akan bisa beroperasi selambatnya bulan Juli dan akan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi warga sipil, tetapi dia menekankan tanggung jawab utama bagi keamanan di Congo terletak di tangan angkatan darat negara itu.
Lawatan Ban hari Kamis berlangsung hanya beberapa jam setelah dihentikannya pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak M23. Pemerintah mengatakan 19 orang tewas dalam tiga hari pertempuran minggu ini di utara Goma.
Sekretaris Jenderal PBB dan Presiden Bank Dunia itu kemudian terbang ke Rwanda, untuk pertemuan dengan Presiden Paul Kagame. Para pakar PBB telah menuduh Rwanda mendukung M23 – tuduhan yang disangkal oleh Rwanda.
Ban Ki-moon dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim memberitahu para wartawan di kota Goma bahwa investasi dan pembangunan adalah kunci untuk mewujudkan perdamaian ke wilayah itu.
Sekretaris Jenderal PBB itu juga mengatakan sebuah pasukan intervensi baru akan bisa beroperasi selambatnya bulan Juli dan akan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi warga sipil, tetapi dia menekankan tanggung jawab utama bagi keamanan di Congo terletak di tangan angkatan darat negara itu.
Lawatan Ban hari Kamis berlangsung hanya beberapa jam setelah dihentikannya pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak M23. Pemerintah mengatakan 19 orang tewas dalam tiga hari pertempuran minggu ini di utara Goma.
Sekretaris Jenderal PBB dan Presiden Bank Dunia itu kemudian terbang ke Rwanda, untuk pertemuan dengan Presiden Paul Kagame. Para pakar PBB telah menuduh Rwanda mendukung M23 – tuduhan yang disangkal oleh Rwanda.