Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (25/3) mendesak negara-negara untuk melanjutkan pendanaan kepada badan bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA), karena peran badan tersebut di Jalur Gaza tetap penting.
Guterres mengatakan, PBB berkomitmen penuh untuk memperkuat UNRWA, untuk menjamin bahwa UNRWA adalah badan PBB yang mematuhi nilai-nilai PBB dan tidak mematuhi yang lain. Dan itulah alasan mengapa PBB melakukan penyelidikan dan peninjauan.
Ia juga mengatakan, ia yakin bahwa hasil penyelidikan, hasil tinjauan dan tindakan akan diambil untuk menjadikan UNRWA lebih kuat, lebih efektif dan sepenuhnya sejalan dengan nilai-nilai PBB.
UNRWA kehilangan dukungan ratusan juta dolar menyusul tuduhan Israel terhadap beberapa stafnya di Gaza.
BACA JUGA: Menlu Wong: Australia akan Pulihkan Dana untuk UNRWA setelah Tinjauan UsaiPerang Israel-Hamas telah menyebabkan 80% dari 2,3 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka, dan para pejabat PBB mengatakan seperempat penduduknya kelaparan karena akses ke wilayah tersebut dibatasi. UNRWA, yang mempekerjakan sekitar 13.000 orang di Gaza, merupakan pemasok utama makanan, air dan tempat tinggal di sana, namun mereka berada di ambang kehancuran finansial.
Israel – yang tuduhannya dirinci dalam sebuah dokumen yang diperoleh Associated Press pada hari Senin – telah lama mencela badan tersebut, menuduh badan tersebut menoleransi atau bahkan berkolaborasi dengan Hamas dan melanggengkan krisis pengungsi Palestina yang telah berlangsung selama 76 tahun. Pemerintah Israel menuduh Hamas dan kelompok-kelompok militan lainnya menyedot bantuan dan menggunakan fasilitas PBB untuk tujuan militer.
BACA JUGA: PBB: Serangan Israel ke Pusat Bantuan Gaza Tewaskan 1 Staf UNRWAUNRWA membantah tuduhan tersebut dan mengatakan pihaknya mengambil tindakan cepat terhadap karyawan yang dituduh terlibat dalam serangan tersebut. Meski demikian, Amerika Serikat dan negara-negara donor utama lainnya, yang bersama-sama menyediakan lebih dari setengah anggaran UNRWA pada tahun 2022, menangguhkan pendanaan mereka kepada badan tersebut.
Guterres mengatakan penyelidikan independen sedang berlangsung namun ia berharap dapat “melihat masa depan organisasi tersebut.”
Beberapa dari 16 negara yang menghentikan sementara pembayaran kepada UNRWA telah melanjutkan pendanaan. [ab/uh]