Pakistan mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan pergi ke Islamabad pekan depan untuk menghadiri dan menyampaikan pidato pembukaan pada konferensi internasional selama dua hari. Konferensi yang akan dimulai pada 17 Februari itu menandai 40 tahun keberadaan pengungsi Afghanistan di negara itu.
Pakistan secara resmi menampung 1,4 juta pengungsi Afghanistan terdaftar, menjadikannya salah satu tempat penampungan pengungsi terbesar di dunia. Lebih dari satu juta imigran dari Afghanistan diyakini tinggal di Pakistan tanpa dokumen yang memadai.
Delegasi dari 20 negara akan ikut dalam konferensi itu, yang diadakan Pakistan, bekerja sama dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (United National High Commission for Refugee/UNHCR).
Guterres juga dijadwalkan bertemu, antara lain, Presiden Pakistan Arif Alvi dan Perdana Menteri Imran Khan.
Iran, negara tetangga Pakistan dan Afghanistan, yang juga menampung ratusan ribu pengungsi Afghanistan yang terdaftar dan tidak berdokumen, akan hadir sebagai peserta.
Pakistan yakin konferensi akan "memperkuat upaya internasional untuk memberi fokus baru" terhadap pengungsi, yang bertahun-tahun melarikan diri dari permusuhan dan penganiayaan yang berkelanjutan di Afghanistan.
Amerika selama berbulan-bulan mengadakan negosiasi damai dengan Taliban untuk mendapat penyelesaian politik bagi perang di Afghanistan yang telah berlangsung 18 tahun.
Pertemuan terakhir antara Amerika dan perwakilan kelompok gerilyawan Afghanistan berlangsung pada Minggu (9/2/2020) di Qatar, yang selama ini menjadi lokasi dialog. Namun tidak ada pihak yang mengindikasikan apakah mereka akan menandatangani perjanjian damai yang telah lama ditunggu, untuk mengakhiri apa yang telah menjadi perang terpanjang Amerika.[ka/ii]