Sekjen PBB: Kudeta Militer Burkina Faso 'Tak Dapat Diterima' 

Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam kudeta militer di Burkina Faso (foto: dok).

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Selasa (25/1) setelah kudeta di Burkina Faso mengatakan bahwa kudeta militer 'tidak dapat diterima'. Ia menyerukan tentara Afrika Barat untuk membela rakyatnya daripada memperebutkan kekuasaan.

"Saya menyerukan agar tentara negara-negara itu mengambil peran profesional mereka sebagai tentara yang melindungi negaranya dan membangun kembali lembaga-lembaga demokrasi," kata Guterres kepada sejumlah wartawan sebelum pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait pelindungan warga sipil di zona perang.

Dalam kudeta hari Senin lalu, beberapa perwira militer di Burkina Faso yang terkenal bergejolak telah menahan Presiden Roch Marc Christian Kabore di tengah kemarahan yang mendalam terkait penanganannya terhadap sebuah pemberontakan jihadis.

BACA JUGA: Militer Burkina Faso Katakan Telah Gulingkan Presiden

Negeri Sahel yang malang kini berada di tangan junta pimpinan Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba. “Masyarakat demokratis adalah suatu nilai yang harus dilestarikan. Kudeta militer tidak dapat diterima,” kata Guterres lebih lanjut.

"Peran militer harus membela rakyat dan negara, bukan menyerang pemerintah mereka sendiri dan memperebutkan kekuasaan," tambahnya.

Beberapa ratus orang berkumpul hari Selasa (25/1) di Nation Square yang berada di jantung ibukota Ouagadougou, sambil mengibarkan bendera dan membunyikan klakson vuvuzela sebagai bentuk dukungan keras untuk junta.

Ditanya tentang orang-orang di Burkina Faso yang merayakan kudeta, Sekjen PBB itu mengatakan, “Selalu ada perayaan untuk situasi seperti ini. Sangat mudah untuk mengaturnya. Akan tetapi nilai-nilai demokrasi tidak bergantung pada opini publik pada suatu kesempatan atau saat lainnya.” [mg/jm]