Sekjen PBB Kutuk Perebutan Kekuasaan di Republik Afrika Tengah

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutuk perebutan kekuasaan di Republik Afrika Tengah (Foto: dok)

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutuk perebutan kekuasaan oleh pemberontak di Republik Afrika Tengah dan menyerukan pemulihan segera tertib UUD negara itu.
Pemberontak Seleka merebut kekuasaan di ibukota Bangui hari Minggu, dan memaksa Presiden Francois Bozize melarikan diri. Para saksi melaporkan pertempuran berat di kota itu dan mengatakan pemberontak telah merebut istana presiden.

Ban Ki-moon dalam pernyataannya mengatakan keprihatinannya atas laporan pelanggaran hak azasi manusia dan penjarahan di Bangui, termasuk harta benda PBB. Menurut Ban, persetujuan antara pemerintah dan pemberontak yang telah ditandatangani bulan Januari lalu tetap cara terbaik untuk menjamin perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.

Persetujuan antara pemerintah Republik Afrika Tengah dan pemberontak tersebut menetapkan bahwa Presiden Bozize tetap berkuasa hingga berakhirnya masa jabatan tahun 2016, dan seorang anggota oposisi ditunjuk perdana menteri.

Pemberontak, yang memulai serangan mereka bulan Desember, menuduh presiden melanggar persetujuan tersebut.