Mahkamah PBB akan terus menyelidiki pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri, walaupun muncul kekhawatiran akan kekerasan. Demikian menurut Sekjen PBB Ban Ki-moon yang juga mendesak para pemimpin kawasan tersebut agar tidak turut campur dalam penyelidikan.
Ban membela pekerjaan mahkamah, dengan mengatakan mahkamah yang berbasis di Belanda tersebut tidak gentar. Ban menekankan bahwa mahkamah tersebut independen dan mempunyai mandat yang jelas dari Dewan Keamanan “untuk mengungkapkan kebenaran dan akhiri kekebalan hukum.”
Ban mendesak agar “semua warga Lebanon dan semua pihak di kawasan itu“ agar tidak berpraduga mengenai hasil penyelidikan.
Para diplomat mengatakan pernyataan pimpinan PBB ini tampaknya mengarah pada kelompok milisi Hizbullah Lebanon yang pro-Suriah, yang telah mengutuk penyelidikan PBB tersebut.
Para analis mengatakan ketegangan atas mahkamah khusus yang menyelidiki pembunuhan Hariri dapat mendorong Lebanon ke ambang perang saudara bila militan Hizbullah didakwa dalam kasus tersebut. Kekhawatiran akan kekerasan telah meningkat sejak desas-desus mengenai dakwaan tersebut mulai beredar.