Sekolah Milik Oprah Winfrey di Afsel Wisuda Angkatan Pertama

  • Nadia Samie

Oprah Winfrey (tengah) berfoto dengan siswi-siswi Oprah Winfrey Leadership Academy pada acara wisuda mereka di Henley On Klip, Johannesburg Selatan (Sabtu, 14/1).

Hari Sabtu, 14 Januari, semua siswa angkatan pertama Oprah Winfrey Leadership Academy, yang membuka pintunya tahun 2007 bagi anak-anak perempuan miskin Afrika Selatan yang berbakat, diwisuda.

“Seorang ibu yang bangga!” Demikian Oprah menyebut dirinya, ketika ia menyaksikan wisuda para siswa Angkatan 2011. Siswi-siswi itu adalah angakatan pertama yang lulus dari Oprah Winfrey Leadership Academy, di Johannesburg selatan. Pebisnis besar media Amerika itu punya alasan untuk bangga. Sekolah itu berhasil meluluskan semua muridnya, dan semua siswi itu diterima di berbagai universitas baik di Afrika Selatan maupun Amerika.

Winfrey mengatakan, “Hal yang membuat saya sangat bangga bukanlah mutu akademisnya, prestasi itu sudah lumrah. Yang membuat saya bangga, semua siswi diterima di perguruan tinggi, mereka akan kuliah di sana dan kami berhasil menciptakan sistem yang mendukung yang membuat semua ini terwujud. Lebih penting lagi, semua siswi lulus dari sini dengan berkah dan martabat yang membesarkan mereka. Integritas, karakter, dan tingkah laku mereka yang baik adalah apa yang diinginkan oleh setiap orang tua.”

Konsep sekolah itu muncul dari pembicaraan Winfrey dengan mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela beberapa tahun lalu.

“Ketika saya berbicara dengan Madiba (panggilan akrab Nelson Mandela) di ruang tamunya, pembicaraan kami adalah seputar bagaimana mengakhiri kemiskinan. Membangun sekolah ini adalah cara kami melakukannya. Sekolah ini merupakan awal berakhirnya kemiskinan. Anak-anak perempuan ini sekarang bisa mematahkan lingkaran kemiskinan dalam keluarga mereka, menjadi yang pertama pergi ke perguruan tinggi dan melakukan apa saja yang mereka minati dalam kehidupan mereka. Mereka tidak lagi harus mengalami apa yang membebani ibu dan ayah mereka yang tidak punya kesempatan seperti ini,” papar Winfrey.

Pendidikan sekarang mendapat sorotan di Afrika Selatan, di mana sejumlah siswa yang lulus SMA tidak diterima di perguruan tinggi, baik apakah karena nilai mereka tidak cukup bagus atau karena lembaga-lembaga pendidikan tinggi tidak bisa menerima mahasiswa baru lagi. Baru-baru ini seorang ibu tewas terinjak-injak di depan Universitas Johannseburg sewaktu ia antri untuk mendaftarkan puteranya.

Semua siswi kelas 12 diterima di universitas-universitas di Afrika Selatan atau luar negeri. Kebanyakan siswi itu lulus dengan prestasi hebat dalam berbagai mata pelajaran. Sekarang, mereka lulus dengan kegembiraan yang luar biasa dan hanya sedikit kekhawatiran.

Selagi siswi-siswi ini mengambil langkah ke depan dalam perjalanan hidup mereka, sebuah sistem pendukung terwujud. Para penasehat akan tersedia bagi mereka, sewaktu mereka belajar mengatur kehidupan dan keuangan mereka, dan merencanakan masa depan. Bagi mereka semua, masa depan nampaknya lebih cerah, karena Oprah Winfrey masuk dalam kehidupan mereka.