Sekte kelompok militan Nigeria Boko Haram membantah terlibat penculikan keluarga Perancis yang terdiri dari tujuh orang di negara tetangga Nigeria, Kamerun.
Sheik Abu Mohammad Ibnu Abdulazeez kepada wartawan Sabtu (23/2) mengatakan kelompok militan Islamis itu mendengar berbagai laporan yang menyebutkan kelompok itu terkait penculikan Selasa. Ia menyatakan, penyidik harus "mencari di tempat lain" karena akan "membuang waktu" terus berasumsi bahwa sektenya terlibat.
Pada Selasa, kawanan bersenjata bersepeda motor menculik pasangan suami istri, empat anak, dan paman mereka ketika berlibur di satu kota di Kamerun utara, dekat perbatasan Nigeria. Penyidik percaya, penculik membawa keluarga itu masuk ke Nigeria.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab. Namun, Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan ia yakin Boko Haram bertanggungjawab. Kementerian Pertahanan Perancis juga mengatakan keterlibatan Nigeria dalam konflik Mali meningkatkan ancaman terhadap kepentingan Perancis dan warganya.
Pada Sabtu, Perancis memperingatkan warganya di Benin, Afrika Barat, agar waspada tinggi terhadap penculikan atau serangan. Wartawan VOA melaporkan Sheik Abu Mohammad Ibnu Abdulazeez berbicara atas nama Abubakar Shekau, pemimpin sekte. Reporter itu mengatakan Ibnu Abdulazeez didampingi empat anggota lain yang memakai tutup muka dan menolak memperkenalkan diri.
Pada Selasa, kawanan bersenjata bersepeda motor menculik pasangan suami istri, empat anak, dan paman mereka ketika berlibur di satu kota di Kamerun utara, dekat perbatasan Nigeria. Penyidik percaya, penculik membawa keluarga itu masuk ke Nigeria.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab. Namun, Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan ia yakin Boko Haram bertanggungjawab. Kementerian Pertahanan Perancis juga mengatakan keterlibatan Nigeria dalam konflik Mali meningkatkan ancaman terhadap kepentingan Perancis dan warganya.
Pada Sabtu, Perancis memperingatkan warganya di Benin, Afrika Barat, agar waspada tinggi terhadap penculikan atau serangan. Wartawan VOA melaporkan Sheik Abu Mohammad Ibnu Abdulazeez berbicara atas nama Abubakar Shekau, pemimpin sekte. Reporter itu mengatakan Ibnu Abdulazeez didampingi empat anggota lain yang memakai tutup muka dan menolak memperkenalkan diri.