Sekutu Mantan PM Pakistan Imran Khan Lanjutkan Pawai di Islamabad

  • Associated Press

Pendukung partai oposisi utama Pakistan 'Pakistan Terhreek-e-Insaf' mengambil bagian dalam pawai protes, di Wazirabad, Pakistan, Kamis, 10 November 2022. (AP/Aftab Rizvi)

Ribuan sekutu mantan perdana menteri , Kamis (10/11), melanjutkan pawai protes mereka di ibu kota negara itu dalam upaya menuntut agar pemilu diselenggarakan lebih cepat dari yang dijadwalkan, permintaan yang ditolak Perdana Menteri Shahbaz Sharif.

Kebuntuan yang berkepanjangan antara pemerintah dan partai Tehreek-e-Insaf Khan telah memperdalam gejolak politik pada saat pemerintah juga menghadapi tantangan besar dalam mengirim tenda dan makanan kepada mereka yang mengungsi akibat banjir besar pada musim panas menjelang musim dingin ini.

Ribuan orang masih tinggal di tempat-tempat terbuka setelah banjir yang menewaskan 1.739 orang dan menyengsarakan sekitar 33 juta orang lainnya sejak pertengahan Juni.

Fawad Chaudhry, seorang pemimpin senior dari partai Tehreek-e-Insaf Khan, mengatakan bahwa pawai protes mereka di Islamabad dimulai kembali dari Wazirabad, distrik di provinsi Punjab timur di mana mantan perdana menteri lolos dari upaya pembunuhan pada 3 November. Seorang pria bersenjata melepas tembakan ke arah unjuk rasa, melukai kaki pemimpin oposisi populer tersebut dan menewaskan seorang pendukungnya.

BACA JUGA: Ketegangan Mantan PM Pakistan Khan dan Militer Meningkat

Tiga belas orang lainnya juga terluka dalam serangan itu, yang menurut Khan didalangi oleh Perdana Menteri Sharif dan dua pejabat pemerintah dan militer lainnya. Khan tidak memberikan bukti untuk mendukung tuduhan tersebut. Pemerintah dan militer membantah tuduhan Khan, dengan mengatakan penyerang ditangkap tak lama setelah penembakan dan masih diinterogasi.

Polisi mengatakan penyerang bertindak sendiri dan merupakan seorang ekstremis agama.

Khan diperkirakan akan berpidato di depan para pengunjuk rasa melalui tautan video, menurut partainya. Sejumlah wakil Khan, termasuk Chaudhry, akan memimpin pawai tersebut. Khan sendiri akan memimpin pawai ketika mencapai Rawalpindi, dekat Islamabad.

Prosesi, yang dimulai dua minggu lalu, berlangsung damai hingga serangan 3 November lalu yang meningkatkan kekhawatiran akan meningkatnya ketidakstabilan politik di Pakistan. Negara itu memiliki sejarah kelam kekerasan politik dan pembunuhan.

Khan menuduh Sharif, Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah Khan dan Jenderal Angkatan Darat Faisal Naseer berkonspirasi dengan dinas intelijen negara itu, Inter-Services Intelligence, dan mengatur penembakan itu. [ab/ka]