Sekutu NATO Cermati Pemilu AS di tengah Ketegangan Hubungan Transatlantik

Sekjen NATO, Jens Stoltenberg

Sekutu-sekutu Amerika di Eropa mengawasi secara cermat ketika pemilihan presiden AS memasuki babak terakhir pada November 2020.

Sejak Presiden AS Donald Trump menjabat hubungan trans-Atlantik mengalami ketegangan, dan sejumlah analis menyatakan beberapa negara Eropa berharap pulihnya stabilitas di wilayah itu setelah presiden Joe Biden berkuasa nantinya.

Sekutu NATO negara Eropa lainnya menyambut baik tuntutan Trump agar Eropa mengambil porsi lebih besar dan memenuhi target belanja pertahanan mereka, sementara benua itu menghadapi beberapa tantangan strategis di perbatasannya.

BACA JUGA: Turki Tuding Kanada Berlakukan Standar Ganda Terkait Penjualan Senjata

Tak lama setelah kemenangannya dalam pemilu 2016, Trump menggambarkan gagasan NATO sebagai "sudah kadaluwarsa", karena ia menilai pakta pertahanan Eropa itu "tidak serius menangani teror." Hal itu mengkhawatirkan sekutu-sekutu Amerika di dalam pakta NATO yang sebelumnya terguncang oleh aneksasi Krimea dan invasi ke Ukraina Timur pada 2014 oleh Rusia.

Pada 2017, nada bicara Trump berubah. Ketika menjamu Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Gedung Putih pada April tahun itu, Trump menegaskan kembali dukungannya terhadap aliansi pertahanan tersebut. [mg/jm]