Sekutu Trump Incar Transaksi Gas dengan Ukraina

Stasiun pengolahan gas alam Volovets di barat Ukraina, 7 Oktober 2015.

Ketika Rudy Giuliani mendesak pejabat Ukraina musim semi lalu untuk menyelidiki competitor politik Presiden Donald Trump, sekelompok orang yang memiliki hubungan dengan presiden dan pengacara pribadinya juga aktif di bekas republik Soviet itu.

Tujuan mereka adalah meraih keuntungan, dan bukan politik. Kelompok pebisnis dan donor partai Republik ini menyebut koneksi mereka ke Giuliani dan Trump ketika berusaha mempengaruhi penunjukan manajemen baru di BUMN gas Ukraina. Rencana mereka adalah memperoleh kontrak-kontrak menguntungkan untuk perusahaan yang dimiliki sekutu-sekutu Trump ini, kata dua orang yang tahu tentang rencana itu.

Rencana mereka gagal setelah Presiden Ukraina Petro Poroshenko kalah dalam pemilihan oleh Voldymyr Zelenskiy. Zelenskiy kini menjadi sorotan akibat pembicaraannya dengan Trump tentang mantan wakil presiden AS Joe Biden. Pembicaraan antara Trump dan Zelenskiy kini menjadi fokus dari penyelidikan pemakzulan Trump oleh DPR Amerika Serikat.

Tetapi upaya untuk menempatkan tim manajemen yang bersahabat di Naftogaz itu, dilanjutkan oleh Menteri Energi Rick Perry.

Tetapi berita itu memberi gambaran bagaimana mereka yang punya hubungan dekat dengan Trump dan pemerintahannya berusaha memperoleh bisnis di Ukraina, dan tidak sekedar memajukan kepentingan politik pribadi presiden. Juga muncul pertanyaan apakah sekutu-sekutu Trump mencampuradukkan kepentingan politik dengan bisnis. [jm/pp]