Selama Ramadan Muslim Amerika menunjukkan solidaritas atas nasib buruk Muslim di Suriah dan mendesak pemerintah AS mengakhiri kekerasan di sana.
Perang yang berkecamuk di Suriah menimbulkan keprihatinan mendalam banyak warga Muslim di Amerika. Bagaimana tidak, pada bulan Ramadan yang penuh berkah dan diwarnai kedamaian, banyak sejawat Muslim mereka di Suriah dicekam ketakutan. Kematian, ketiadaan pangan dan air bersih, tertutupnya akses ke layanan pendidikan, dan kesehatan adalah sebagian dari kesengsaraan yang harus mereka hadapi sehari-hari.
Berangkat dari keprihatinan tersebut banyak warga Muslim Amerika menggalang usaha untuk meringankan beban warga Muslim di Suriah. Satu di antaranya adalah dengan menyelenggarakan penggalangan dana.
Acara penggalangan dana untuk membantu warga Muslim di Suriah diadakan dalam bulan Ramadhan. Kegiatan yang disebut web-a-thon ini – karena dilakukan secara live melalui internet – diselenggarakan oleh Helping Hand for Relief And Development (HHRD), sebuah organisasi kemanusiaan berskala internasional yang berkantor pusat di Detroit, Michigan.
Acara penggalangan dana itu diisi dengan ceramah oleh sejumlah tokoh Muslim dan pembacaan puisi, yang pada intinya, mengajak warga Muslim Amerika untuk peduli pada sejawat mereka di Suriah.
Diselenggarakan tanggal 5 Agustus lalu, acara yang berlangsung hanya beberapa jam saja tersebut berhasil mengumpulkan dana lebih dari 80.000 dolar. Aliran dana itu kabarnya bahkan terus bergulir.
Menurut HHRD, dana itu akan disalurkan ke tempat-tempat pengungsian warga Suriah di Suriah, dan negara-negara tetangganya seperti Yordania, Turki dan Lebanon.
Warga Muslim Amerika juga menunjukkan solidaritas mereka melalui sumbangan ke organisasi Zakat Foundation of America. Organisasi itu, hingga saat ini telah mengalokasikan dana lebih dari dua juta dolar untuk bantuan pangan, obat-obatan, dan tempat tinggal.
Baru-baru ini, contohnya, organisasi tersebut menyewa 150 rumah di Yordania dan Lebanon untuk menampung para pengungsi Suriah.
Warga Muslim Amerika juga menunjukkan solidaritas mereka melalui komunitas-komunitas Muslim di sekitar tempat mereka tinggal. Tanggal 10 Agustus lalu, puluhan masjid dan pusat kegiatan Islam di berbagai penjuru Amerika secara serentak melangsungkan aksi solidaritas bagi rakyat Suriah.
Aksi solidaritas tersebut diadakan untuk meningkatkan kesadaran tentang bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Suriah.
"Save Syria," koalisi organisasi Muslim dan organisasi masyarakat Suriah-Amerika, meminta para imam masjid mengkhususkan khotbah-khotbah mereka pada shalat Jumat untuk mendesakkan dukungan bagi orang-orang Suriah dan keinginan mereka untuk bebas.
Para jemaah Shalat Jumat diberi informasi mengenai organisasi-organisasi bantuan yang terakreditasi, yang membantu warga Suriah yang menderita akibat tindakan rezim yang berkuasa di Suriah. Muslim Amerika juga didorong untuk menghubungi perwakilan mereka di DPR untuk mengambil tindakan yang dapat membantu menghentikan serangan terhadap warga sipil.
Acara solidaritas tersebut disponsori oleh kelompok-kelompok Muslim Amerika, seperti Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Lingkaran Islam Amerika Utara (ICNA), Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), Islamic Relief USA, dan Muslim Without Borders.
Kepedulian warga Muslim Amerika tidak akan terhenti seusai Ramadan. Tanggal 8 September mendatang, ribuan orang akan berpartisipasi dalam kegiatan solidaritas "Walk for the Children of Syria" di berbagai penjuru Amerika. Acara itu diselenggarakan untuk menunjukkan keprihatinan akan nasib ribuan anak-anak Suriah yang menjadi korban serangan tanpa pandang bulu rezim Suriah.
Kegiatan yang didukung Dana Anak-anak PBB atau UNICEF itu mencoba menyadarkan banyak orang bahwa konflik di Suriah telah menewaskan lebih dari 1.800 anak.
Berangkat dari keprihatinan tersebut banyak warga Muslim Amerika menggalang usaha untuk meringankan beban warga Muslim di Suriah. Satu di antaranya adalah dengan menyelenggarakan penggalangan dana.
Acara penggalangan dana untuk membantu warga Muslim di Suriah diadakan dalam bulan Ramadhan. Kegiatan yang disebut web-a-thon ini – karena dilakukan secara live melalui internet – diselenggarakan oleh Helping Hand for Relief And Development (HHRD), sebuah organisasi kemanusiaan berskala internasional yang berkantor pusat di Detroit, Michigan.
Acara penggalangan dana itu diisi dengan ceramah oleh sejumlah tokoh Muslim dan pembacaan puisi, yang pada intinya, mengajak warga Muslim Amerika untuk peduli pada sejawat mereka di Suriah.
Diselenggarakan tanggal 5 Agustus lalu, acara yang berlangsung hanya beberapa jam saja tersebut berhasil mengumpulkan dana lebih dari 80.000 dolar. Aliran dana itu kabarnya bahkan terus bergulir.
Menurut HHRD, dana itu akan disalurkan ke tempat-tempat pengungsian warga Suriah di Suriah, dan negara-negara tetangganya seperti Yordania, Turki dan Lebanon.
Warga Muslim Amerika juga menunjukkan solidaritas mereka melalui sumbangan ke organisasi Zakat Foundation of America. Organisasi itu, hingga saat ini telah mengalokasikan dana lebih dari dua juta dolar untuk bantuan pangan, obat-obatan, dan tempat tinggal.
Baru-baru ini, contohnya, organisasi tersebut menyewa 150 rumah di Yordania dan Lebanon untuk menampung para pengungsi Suriah.
Warga Muslim Amerika juga menunjukkan solidaritas mereka melalui komunitas-komunitas Muslim di sekitar tempat mereka tinggal. Tanggal 10 Agustus lalu, puluhan masjid dan pusat kegiatan Islam di berbagai penjuru Amerika secara serentak melangsungkan aksi solidaritas bagi rakyat Suriah.
Aksi solidaritas tersebut diadakan untuk meningkatkan kesadaran tentang bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Suriah.
"Save Syria," koalisi organisasi Muslim dan organisasi masyarakat Suriah-Amerika, meminta para imam masjid mengkhususkan khotbah-khotbah mereka pada shalat Jumat untuk mendesakkan dukungan bagi orang-orang Suriah dan keinginan mereka untuk bebas.
Para jemaah Shalat Jumat diberi informasi mengenai organisasi-organisasi bantuan yang terakreditasi, yang membantu warga Suriah yang menderita akibat tindakan rezim yang berkuasa di Suriah. Muslim Amerika juga didorong untuk menghubungi perwakilan mereka di DPR untuk mengambil tindakan yang dapat membantu menghentikan serangan terhadap warga sipil.
Acara solidaritas tersebut disponsori oleh kelompok-kelompok Muslim Amerika, seperti Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Lingkaran Islam Amerika Utara (ICNA), Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), Islamic Relief USA, dan Muslim Without Borders.
Kepedulian warga Muslim Amerika tidak akan terhenti seusai Ramadan. Tanggal 8 September mendatang, ribuan orang akan berpartisipasi dalam kegiatan solidaritas "Walk for the Children of Syria" di berbagai penjuru Amerika. Acara itu diselenggarakan untuk menunjukkan keprihatinan akan nasib ribuan anak-anak Suriah yang menjadi korban serangan tanpa pandang bulu rezim Suriah.
Kegiatan yang didukung Dana Anak-anak PBB atau UNICEF itu mencoba menyadarkan banyak orang bahwa konflik di Suriah telah menewaskan lebih dari 1.800 anak.