Selandia Baru berencana membangun kembali pangkalannya di Kutub Selatan dan mengeluarkan miliaran dolar lagi untuk pembayaran tunjangan kesejahteraan sebagai bagian dari program belanja yang dimaksudkan untuk mengangkat ekonomi dari kemerosotan akibat virus corona.
Pemerintah Selandia Baru, Kamis (20/5) mengungkapkan anggaran tahunannya, yang mengindikasikan bahwa ekonomi negara itu lebih baik daripada yang diperkirakan setelah pandemi mulai melanda.
Hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh keberhasilan negara itu dalam menghentikan penyebaran virus, serta permintaan internasional yang kuat terhadap ekspor susu dan produk pertanian lainnya.
Angka-angka dari departemen keuangan negara itu mengindikasikan bahwa ekonomi diperkirakan tumbuh 2,9 persen tahun ini dan naik menjadi 4,4 persen pada 2023. Ini menyusul penurunan tajam dan pemulihan yang cepat tahun lalu, yang berakhir dengan kontraksi ekonomi 1,7 persen.
Rencana anggaran Selandia Baru mencakup pengeluaran 247 juta dolar untuk membangun kembali Pangkalan Scott di Kutub Selatan, yang telah digunakan para ilmuwan sejak dibangun pertama kali pada tahun 1957.
“Bangunan dan fasilitas yang ketinggalan zaman yang membuat warga tetap hidup di tempat terdingin, terkering, dan paling berangin di bumi ini telah rusak,” kata Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta. “Tidak melakukan apa pun akan menyebabkan pangkalan ini ditutup.”
Proyek ini akan mencakup penghancuran 12 bangunan yang ada, yang dibangun pada awal 1980-an, dan menggantinya dengan tiga bangunan besar yang saling terhubung. Pangkalan yang dibangun kembali itu dapat menampung hingga 100 orang sekaligus.
Salah satu bangunan baru akan digunakan untuk akomodasi dan ruang makan, satu lagi untuk keperluan sains dan satu lagi ruangan teknik dan penyimpanan. Ladang angin yang memproduksi energi terbarukan akan dirombak.
Proyek ini masih memerlukan persetujuan akhir dari Selandia Baru dan mitra-mitranya dalam Perjanjian Antartika. Berdasarkan rencana itu, buldoser akan dikirim ke kawasan itu pada tahun pertama dan pembangunan akan memakan waktu enam tahun lagi.
Karena kedekatan lokasinya dengan Kutub Selatan, Selandia Baru telah menjadi titik persinggahan sejak dimulainya hari-hari penjelajahan awal hingga misi AS sekarang ini. Warga Selandia Baru juga telah terlibat dalam eksplorasi dan riset selama beberapa generasi.
Rencana pengeluaran baru dalam anggaran Selandia Baru juga akan mencakup peningkatan tunjangan untuk kesejahteraan penerimanya dan lebih banyak lagi anggaran untuk layanan kesehatan. [uh/ab]