Kini 30 persen dari bisnis sektor swasta di Amerika Serikat dimiliki oleh perempuan, diantaranya berkat undang-undang dan bantuan pemerintah.
Hampir sepertiga dari usaha kecil di Amerika dimiliki oleh perempuan. Dan menurut Biro Sensus AS, jumlah itu terus meningkat, terutama di sektor-sektor yang selama ini dianggap teritori pria.
Beberapa dekade lalu, usaha truk kemungkinan besar dipunyai perusahaan milik laki-laki. Namun sekarang, perempuan seperti Barbara Ayers juga menjalankannya.
Ayers adalah presiden dan CEO dari Apple Transfer yang berbasis di Fredericksburg, Virginia, yang membantu kepindahan rumah tangga dan bisnis di seluruh Amerika Serikat dan luar negeri.
Ayers memulai usaha itu dengan saudara laki-lakinya pada 1988.
“Kami berdua hanya memiliki satu truk kecil saat itu. Ia yang memindahkan barang, saya yang mengurus kantor,” ujar Ayers.
Sekarang, ia membawahi satu armada truk dan fasilitas gudang besar, serta pegawai yang mencapai 100 orang pada puncak musim pindah.
Ana Harvey dari Administrasi Usaha Kecil AS mengatakan bahwa bisnis yang dimiliki perempuan berkembang di AS.
“Pada 1979, hanya 5 persen dari bisnis sektor swasta di negara ini yang dimiliki perempuan,” ujar Harvey. “Sekarang, jumlah itu naik menjadi 30 persen.”
Harvey mengatakan tren itu dimulai dengan peraturan yang disahkan pada 1970an.
"Saat itu, ada peraturan yang mengijinkan perempuan mendapatkan pinjaman tanpa didampingi pria sebagai penandatangan. Hal itu memberikan perbedaan dalam kepemilikan bisnis perempuan,” Harvey mengatakan.
Selain itu, tambah Harvey, krisis ekonomi juga memengaruhi. Banyak perempuan yang diberhentikan dari pekerjaan memutuskan menjadi pemilik bisnis.
Harvey, yang dulu juga memiliki usaha kecil sendiri, mengatakan pemerintah negara bagian telah membantu perempuan untuk berbisnis.
“Tahun lalu, kami membantu 160.000 membuat rencana bisnis, rencana pemasaran, interaksi media sosial, semua hal yang diperlukan untuk membangun usaha,” ujarnya.
Ayers mengatakan program pemerintah negara bagian yang ditawarkan pada usaha kecil yang dimiliki perempuan telah membantunya mendapatkan kontrak dari pemerintah. Hal tersebut membuka pintu ke sektor-sektor lain yang secara tradisional tertutup untuk perempuan.
“Dalam industri truk, saya anak bawang karena secara tradisional ini sektor yang didominasi laki-laki. Jadi saya terkadang mendapatkan resistensi. Hal ini bukan cerminan sikap pria, namun hanya perilaku dan pemikiran berdasarkan masa lalu.”
Namun Ayers mengatakan semuanya memberikan pengalaman berharga, dan ia merasa sangat bangga setiap melihat salah satu truknya melintas jalan layang.
Dan rasa bangga itu dirasakan oleh semakin banyak perempuan pengusaha di Amerika.
Beberapa dekade lalu, usaha truk kemungkinan besar dipunyai perusahaan milik laki-laki. Namun sekarang, perempuan seperti Barbara Ayers juga menjalankannya.
Ayers adalah presiden dan CEO dari Apple Transfer yang berbasis di Fredericksburg, Virginia, yang membantu kepindahan rumah tangga dan bisnis di seluruh Amerika Serikat dan luar negeri.
Ayers memulai usaha itu dengan saudara laki-lakinya pada 1988.
“Kami berdua hanya memiliki satu truk kecil saat itu. Ia yang memindahkan barang, saya yang mengurus kantor,” ujar Ayers.
Sekarang, ia membawahi satu armada truk dan fasilitas gudang besar, serta pegawai yang mencapai 100 orang pada puncak musim pindah.
Ana Harvey dari Administrasi Usaha Kecil AS mengatakan bahwa bisnis yang dimiliki perempuan berkembang di AS.
“Pada 1979, hanya 5 persen dari bisnis sektor swasta di negara ini yang dimiliki perempuan,” ujar Harvey. “Sekarang, jumlah itu naik menjadi 30 persen.”
Harvey mengatakan tren itu dimulai dengan peraturan yang disahkan pada 1970an.
"Saat itu, ada peraturan yang mengijinkan perempuan mendapatkan pinjaman tanpa didampingi pria sebagai penandatangan. Hal itu memberikan perbedaan dalam kepemilikan bisnis perempuan,” Harvey mengatakan.
Selain itu, tambah Harvey, krisis ekonomi juga memengaruhi. Banyak perempuan yang diberhentikan dari pekerjaan memutuskan menjadi pemilik bisnis.
Harvey, yang dulu juga memiliki usaha kecil sendiri, mengatakan pemerintah negara bagian telah membantu perempuan untuk berbisnis.
“Tahun lalu, kami membantu 160.000 membuat rencana bisnis, rencana pemasaran, interaksi media sosial, semua hal yang diperlukan untuk membangun usaha,” ujarnya.
Ayers mengatakan program pemerintah negara bagian yang ditawarkan pada usaha kecil yang dimiliki perempuan telah membantunya mendapatkan kontrak dari pemerintah. Hal tersebut membuka pintu ke sektor-sektor lain yang secara tradisional tertutup untuk perempuan.
“Dalam industri truk, saya anak bawang karena secara tradisional ini sektor yang didominasi laki-laki. Jadi saya terkadang mendapatkan resistensi. Hal ini bukan cerminan sikap pria, namun hanya perilaku dan pemikiran berdasarkan masa lalu.”
Namun Ayers mengatakan semuanya memberikan pengalaman berharga, dan ia merasa sangat bangga setiap melihat salah satu truknya melintas jalan layang.
Dan rasa bangga itu dirasakan oleh semakin banyak perempuan pengusaha di Amerika.