General Motors (GM), produsen mobil terbesar Amerika, hari Kamis (17/9) mengaku salah menyembunyikan informasi tentang cacat kunci starter yang dilaporkan menyebabkan paling tidak 124 kematian akibat kecelakaan.
Perusahaan otomotif terbesar ke-tiga di dunia itu – setelah Volkswagen dari Jerman dan Toyota dari Jepang – setuju membayar denda 900 juta dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum.
GM juga setuju membayar 575 juta dollar lagi untuk ganti rugi terhadap 1.385 kasus kematian dan cedera akibat kecelakaan yang disebabkan cacat kendaraan tersebut dan terhadap para pemegang saham yang mengklaim skandal ini telah menurunkan nilai saham mereka.
Dalam pernyataan, CEO GM Mary Barra mengatakan “kesalahan yang berujung pada recall banyak kendaraan seharusnya tidak pernah terjadi. Kami telah minta maaf dan hari ini kami minta maaf lagi.”
Menurut dokumen kasus itu, GM sudah 10 tahun lebih mengetahui adanya cacat kunci starter di sejumlah mobil sedannya sebelum mengungkapkan hal itu kepada publik tahun 2013. Akibat cacat itu, mobil bisa macet sehingga kantung udara tidak berfungsi jika terjadi kecelakaan. [th/ii]