Sementara Tunggu Bantuan Senjata, Ukraina Berharap pada KTT Perdamaian

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjawab pertanyaan media saat konferensi persnya di Kyiv, Ukraina, Minggu, 25 Februari 2024. (Foto: AP/Evgeniy Maloletka)

Urgensi untuk memberi senjata yang dibutuhkan Ukraina guna menghentikan serangan militer Rusia, kembali digarisbawahi baik di Eropa maupun AS pada Minggu. Pada saat yang sama, desakan untuk menghentikan penderitaan rakyat dan upaya meraih resolusi damai bagi konflik ini, juga mengemuka.

Stasiun kereta api di wilayah Donetsk, Ukraina, terbakar pada Minggu (25/2), setelah dilaporkan dihantam bom pandu Rusia.

Gambar-gambar juga menunjukkan para pemimpin militer Rusia memeriksa kota Avdiivka, yang direbut dari kendali Ukraina pada 17 Februari lalu.

Menteri Pertahanan negara itu, Rustem Umerov, memperingatkan bahwa meskipun tekad Ukraina masih kuat, perlawanan mereka juga membutuhkan senjata dan kecepatan.

“Dalam matematika perang, kita akan melihat pada musuh – ekonomi mereka hampir 2 triliun. Jadi pada dasarnya, komitmen apapun yang tidak datang tepat waktu, kami akan kehilangan rakyat, kami akan kehilangan wilayah,” kata dia.

Presiden Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan istrinya Olena Zelenska di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, Kamis, 21 September 2023. (Foto: AP/Susan Walsh)

Penasehat keamanan nasional AS, Jake Sullivan tampil dalam acara This Week di stasiun televisi ABC. Dia mendesak Mike Johnson, Ketua DPR dari fraksi Republik, agar membawa RUU bantuan 61 miliar dolar AS bagi Ukraina yang sekarang mandek, ke pemungutan suara di Kongres.

“Ketua DPR Johnson, jika dia ajukan ke pemungutan suara, RUU ini akan menghasilkan dukungan suara mayoritas bipartisan yang kuat yang berpihak pada bantuan bagi Ukraina. Itu yang terjadi di Senat... dan jika kita bisa mengisi kekurangan peluru itu, Ukraina akan berdiri tegak dan gagah berani berperang melawan Rusia,” ujar Sullivan.

Pernyataan Sullivan disampaikan sehari setelah warga Ukraina memperingati dua tahun invasi skala penuh Rusia ke negara mereka.

Anastasia Lefyntseva adalah seorang relawan perang di Ukraina.
“Saya percaya bahwa kemenangan akan menjadi milik kami; seluruh dunia mendukung kami. Jika Ukraina kalah, itu memperlihatkan bahwa seluruh dunia akan kalah melawan satu negara,” papar Lefyntseva.

BACA JUGA: Ukraina Kehabisan Prajurit dan Amunisi, Rusia di Atas Angin

Badan PBB untuk Dana Anak-Anak (UNICEF) memperingatkan bahwa perang ini telah berdampak besar pada kondisi kesehatan psikologis anak-anak Ukraina. Banyak yang mengalami peningkatan tingkat kecemasan dan keengganan untuk bersekolah.

Dalam kotbah Minggu di Vatikan, Paus Fransiskus memohon agar penderitaan manusia diringankan.

“Saya memohon ada sedikit rasa kemanusiaan yang akan menciptakan kondisi bagi jalan keluar diplomatik dalam mengupayakan perdamaian yang adil dan abadi,” kata Paus.

Your browser doesn’t support HTML5

Sementara Tunggu Bantuan Senjata, Ukraina Berharap pada KTT Perdamaian

Ada secercah harapan ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenkskyy berbicara dalam konferensi pers, terkait dua KTT Perdamaian yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan.

“Saya berharap KTT pertama, yang perdana, akan dilakukan, berdasar informasi sampai hari ini, pada musim semi. Kita tidak boleh kehilangan momentum diplomasi ini. KTT ini akan mengambil tempat di Swiss. KTT kedua, kami menginginkan dilakukan di tempat lain di benua Eropa,” jelas Zelenskyy.

Hasil apapun terkait cetak biru perdamaian akan dipresentasikan kepada pihak Rusia. Namun, Zelenskyy memahami bahwa tidak ada jaminan hasil KTT itu akan diterima. [ns/ka]