Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mengatakan tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu serentak di wilayah itu mencapai 89% melampaui target KPU RI 77,5%.
Lembaga itu juga melaporkan proses pelaksanaan pungut hitung suara di 766 TPS pada 17 April 2019 dan Pemungutan Suara Ulang di 23 TPS dan Pemungutan Suara Lanjutan di 1 TPS pada 27 April 2019 berlangsung lancar, aman dan tertib.
Capaian ini menurut Ketua KPU Poso, Budiman Maliki, tidak terlepas dari dedikasi dan tekad kuat berbagai pihak di wilayah itu untuk mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2019, meski harus bekerja keras mendistribusikan logistik ke seluruh pelosok daerah itu.
“Kita bersyukur dengan tingkat partisipasi itu setidaknya menurut saya bisa mengobati soal apa yang telah dirasakan beberapa penyelenggara kita, baik sakit berat maupun sakit ringan, bahwa ini membuktikan peran dan pelayanan mereka dalam melakukan pelayanan yang maksimal ini itu membawa dampak positif bagi kehidupan demokrasi khususnya para pemilih yang cukup proaktif ketika 17 April kemarin” kata Budiman Maliki, Ketua KPU Poso (5/5/2019).
Budiman Maliki mengungkapkan setidaknya terdapat 40 petugas PPK, PPS dan KPPS yang tersebar di 10 kecamatan yang jatuh sakit akibat kelelahan. Mereka sempat dirawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas.
Hendrik Wengkau, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Lore Selatan kepada VOA mengakui sangat bersyukur tidak sampai jatuh sakit meskipun sempat tidak cukup tidur.
Your browser doesn’t support HTML5
“Sekarang saja baru kita rasakan capek sekali karena sejak pencoblosan, proses rekap dari jam 1 sampai jam 12 besoknya itu kami tidak tidur-tidur Pak. Kami putar terus mengawasi, melihat memberikan arahan untuk pengisian form itu, sampai logistik kembali ke kantor camat kami tidak pernah tidur karena kami jaga kotak. Sambil jaga kotak, sambil memperbaiki yang keliru-keliru dalam pengisian form oleh KPPS” Ujar Hendrik.
Kisah serupa juga disampaikan IPDA Muhammad Asydi Kepala Kepolisian Sektor Lore Tengah. Tugas sebagai polisi menurutnya tidak saja sebatas pada pengawalan distribusi logistik, tapi mereka juga harus terjun memecahkan masalah pendistribusian logistik pemilu ketika menghadapi kendala kondisi jalan yang rusak atau terhadang longsoran tanah akibat tingginya curah hujan sepanjang bulan April. Salah satunya ketika ia melakukan pengawalan pengantaran logistik dari PPK Lore Tengah menuju KPU Poso.
“Kita mendapati jalan amblas sedalam 2 meter kemudian panjangnya sepanjang 15 meter. Kemudian kita menggunakan alat seadanya seperti skop dan pacul untuk meratakan jalan sehingga bisa dilewati kendaraan truk itu, selama perjalanan itu kita terhambat selama 7 jam” ungkap Ipda Muhammad Asydi.
Dalam situasi normal, waktu tempuh jalur darat dari Lore Tengah menuju Poso adalah lima jam, namun hujan deras yang turun sepanjang waktu, serta kondisi jalan yang rusak atau mengalami longsoran tanah menyebabkan waktu tempuh menjadi 15 jam.
Banyak Pihak Berharap Pilpres dan Pileg Tak Lagi Dilakukan Bersamaan
Hendrik Wengkau, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Lore Selatan menilai pemilu serentak memiliki tingkat tantangan yang berbeda dibandingkan pemilu sebelumnya. Selain jumlah logistik jadi melimpah, banyak formulir isian yang membutuhkan ketelitian pengisian. Situasi ini melelahkan mengingat tidak semua lokasi TPS dapat dicapai dengan mudah. Oleh karena itu ia berharap ke depan pemilu presiden dan legislatif tidak lagi dilakukan dalam waktu bersamaan.
“Artinya memang untuk tingkat efektifitasnya, untuk tingkat akurasinya kayaknya seperti apa ya, mungkin menurut saya sebaiknya di pisah dengan pertimbangan-pertimbangan, banyak hal-hal pertimbangan di wilayah kami sebelumnya tidak ada melakukan PSU (Pemungutan Suara Ulang), Kemarin ini kita kena juga, ada tiga TPS kena PSU, itu karena memang tingkat pemahaman di tingkat penyelenggara dengan banyaknya form-form isian itu, yah kurang maksimal, seperti itu” saran Hendrik Wengkau.
Sementara itu dalam Pengumuman Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2019 tingkat Kabupaten Poso pada Sabtu, 4 Mei 2019, KPU Poso diantaranya menetapkan Perolehan Suara untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pasangan nomor urut 01. Ir. H. Joko Widodo – Prof. Dr. (H.C) KH. Ma’ruf Amin dengan perolehan 96.366 suara sedangkan nomor urut 02. H. Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno dengan perolehan 33.341 suara. [yl/em]