Fraksi Partai Republik menawarkan untuk mendanai operasi pemerintah pada tingkat sekarang selama enam bulan ke depan.
Rencana anggota-anggota Senat Amerika Serikat dari fraksi Partai Republik untuk mengakhiri kebuntuan politik terkait pendanaan pemerintah mulai menarik perhatian, setelah berbagai upaya Presiden Barack Obama sebelumnya untuk mencapai kesepakatan dengan anggota-anggota fraksi Republik di Dewan Perwakilan Rakyat menemui jalan buntu.
Usul yang menarik perhatian itu disampaikan senator fraksi Republik Susan Collins, yang menawarkan untuk mendanai operasi pemerintah pada tingkat sekarang selama enam bulan ke depan.
Usul ini juga akan memperpanjang wewenang pemerintah untuk meminjam uang hingga Januari 2014. Pejabat-pejabat Amerika mengatakan dengan kondisi sekarang ini, pemerintah hanya memiliki anggaran terbatas untuk membayar hutang-hutangnya yang akan jatuh tempo 17 Oktober mendatang.
Sementara itu, Ketua DPR John Boehner pada Sabtu (12/10) mengatakan kepada para anggota Kongres dari fraksi Republik bahwa perundingan DPR dengan Presiden untuk mengakhiri penghentian operasi pemerintah yang sudah berlangsung selama 12 hari ini telah menemui jalan buntu.
Anggota-anggota Kongres telah mengadakan serangkaian pertemuan tertutup guna mencapai kompromi.
Presiden Obama mengatakan dalam pertemuannya dengan para anggota Kongres pekan ini, telah tercapai kesepakatan soal “perlunya menghindari konsekuensi ekonomi jika Amerika tidak membayar hutang-hutangnya”.
Dalam pidato mingguannya pada Sabtu, Presiden Obama mengatakan turunnya “peringkat kredit Amerika yang sangat baik” akan membuat lebih mahal bagi semua warga Amerika untuk meminjam uang, menciptakan apa yang disebutnya “pajak standar yang diciptakan Partai Republik pada setiap keluarga dan bisnis di Amerika”.
Presiden Obama menambahkan gagal bayar juga akan berdampak negatif pada pasar global.
Ketua Komisi Angkatan Bersenjata di DPR Buck McKeon dalam pidato mingguan fraksi Republik mengatakan, kedua pihak pekan ini telah menemukan “kesamaan landasan” mengenai undang-undang yang mendukung anggota militer dan keluarga mereka selama penutupan kegiatan pemerintah, dan kini harus tetap mengupayakan lebih banyak kesepakatan.
Sebelumnya, beberapa pengambil kebijakan ekonomi negara-negara berpengaruh di dunia mendesak Amerika untuk menyelesaikan kebuntuan ini segera. Para menteri keuangan negara-negara G-20 yang menghadiri pertemuan di Washington pada Jumat mengatakan Amerika – sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia – perlu mengambil tindakan segera untuk menyelesaikan ketidakpastian fiskal dalam jangka pendek ini.
Dalam perkembangan lainnya, para pejabat di tiga taman nasional paling terkenal di Amerika – Patung Liberty di New York, Grand Canyon di Arizona dan Mount Rushmore di South Dakota – telah mengumumkan bahwa mereka akan membuka kembali ketiga taman nasional itu dalam beberapa hari mendatang.
Langkah itu diambil setelah ketiga gubernur negara bagian mencapai kesepakatan dengan pemerintah federal, meskipun penghentian sebagian kegiatan pemerintah masih berlanjut.
Ketiga negara bagian itu sepakat untuk menyediakan dana yang diperlukan untuk mengoperasikan kembali taman-taman tersebut.
Usul yang menarik perhatian itu disampaikan senator fraksi Republik Susan Collins, yang menawarkan untuk mendanai operasi pemerintah pada tingkat sekarang selama enam bulan ke depan.
Usul ini juga akan memperpanjang wewenang pemerintah untuk meminjam uang hingga Januari 2014. Pejabat-pejabat Amerika mengatakan dengan kondisi sekarang ini, pemerintah hanya memiliki anggaran terbatas untuk membayar hutang-hutangnya yang akan jatuh tempo 17 Oktober mendatang.
Sementara itu, Ketua DPR John Boehner pada Sabtu (12/10) mengatakan kepada para anggota Kongres dari fraksi Republik bahwa perundingan DPR dengan Presiden untuk mengakhiri penghentian operasi pemerintah yang sudah berlangsung selama 12 hari ini telah menemui jalan buntu.
Anggota-anggota Kongres telah mengadakan serangkaian pertemuan tertutup guna mencapai kompromi.
Presiden Obama mengatakan dalam pertemuannya dengan para anggota Kongres pekan ini, telah tercapai kesepakatan soal “perlunya menghindari konsekuensi ekonomi jika Amerika tidak membayar hutang-hutangnya”.
Dalam pidato mingguannya pada Sabtu, Presiden Obama mengatakan turunnya “peringkat kredit Amerika yang sangat baik” akan membuat lebih mahal bagi semua warga Amerika untuk meminjam uang, menciptakan apa yang disebutnya “pajak standar yang diciptakan Partai Republik pada setiap keluarga dan bisnis di Amerika”.
Presiden Obama menambahkan gagal bayar juga akan berdampak negatif pada pasar global.
Ketua Komisi Angkatan Bersenjata di DPR Buck McKeon dalam pidato mingguan fraksi Republik mengatakan, kedua pihak pekan ini telah menemukan “kesamaan landasan” mengenai undang-undang yang mendukung anggota militer dan keluarga mereka selama penutupan kegiatan pemerintah, dan kini harus tetap mengupayakan lebih banyak kesepakatan.
Sebelumnya, beberapa pengambil kebijakan ekonomi negara-negara berpengaruh di dunia mendesak Amerika untuk menyelesaikan kebuntuan ini segera. Para menteri keuangan negara-negara G-20 yang menghadiri pertemuan di Washington pada Jumat mengatakan Amerika – sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia – perlu mengambil tindakan segera untuk menyelesaikan ketidakpastian fiskal dalam jangka pendek ini.
Dalam perkembangan lainnya, para pejabat di tiga taman nasional paling terkenal di Amerika – Patung Liberty di New York, Grand Canyon di Arizona dan Mount Rushmore di South Dakota – telah mengumumkan bahwa mereka akan membuka kembali ketiga taman nasional itu dalam beberapa hari mendatang.
Langkah itu diambil setelah ketiga gubernur negara bagian mencapai kesepakatan dengan pemerintah federal, meskipun penghentian sebagian kegiatan pemerintah masih berlanjut.
Ketiga negara bagian itu sepakat untuk menyediakan dana yang diperlukan untuk mengoperasikan kembali taman-taman tersebut.