Senat AS hari Kamis (7/11) mengesahkan RUU hak-hak kaum gay untuk pertama kali dalam sejarah yang melarang diskriminasi di tempat kerja.
Senat Amerika telah mengesahkan RUU hak-hak kaum gay untuk pertama kali dalam sejarah yang melarang diskriminasi di tempat kerja berdasarkan orientasi seksual atau identitas jender, dalam peragaan kesatuan bipartisan yang langka mengenai sebuah isu sosial penting.
Voting hari Kamis (7/11) itu dengan 64 setuju lawan32 menolak itu mengirim Undang-Undang Non-Diskriminasi Penerimaan Pegawai, atau ENDA, ke DPR Amerika yang dikuasai fraksi Rpublik, di mana RUU itu menghadapi masa depan yang tidak begitu pasti.
Ketua DPR John Boehner telah berulang kali mengatakan ia menentang RUU itu. Dia mengklaim RUU itu akan mendorong tuntutan hukum tak bertanggung jawab dan merugikan penciptaan lapangan kerja.
Voting Senat itu mengakhiri seminggu pembahasan hak-hak gay di Amerika. Hari Selasa, DPR negara bagian Illinois meloloskan RUU yang menyetujui pernikahan sesama jenis, menjadi negarabagian ke-15 yang memberlakukan undang-undang tersebut. Gubernur Illinois telah berjanji akan menandatangani RUU itu menjadi undang-undang.
Voting hari Kamis (7/11) itu dengan 64 setuju lawan32 menolak itu mengirim Undang-Undang Non-Diskriminasi Penerimaan Pegawai, atau ENDA, ke DPR Amerika yang dikuasai fraksi Rpublik, di mana RUU itu menghadapi masa depan yang tidak begitu pasti.
Ketua DPR John Boehner telah berulang kali mengatakan ia menentang RUU itu. Dia mengklaim RUU itu akan mendorong tuntutan hukum tak bertanggung jawab dan merugikan penciptaan lapangan kerja.
Voting Senat itu mengakhiri seminggu pembahasan hak-hak gay di Amerika. Hari Selasa, DPR negara bagian Illinois meloloskan RUU yang menyetujui pernikahan sesama jenis, menjadi negarabagian ke-15 yang memberlakukan undang-undang tersebut. Gubernur Illinois telah berjanji akan menandatangani RUU itu menjadi undang-undang.