Senat AS Teruskan RUU Infrastruktur untuk Pemungutan Suara Terakhir

Gedung Capitol AS pada 25 Maret 2020, di Washington, DC. (Foto: AFP)

Senat AS mengajukan paket infrastruktur senilai $1,2 triliun dalam pemungutan suara prosedural pada Sabtu (7/8). Pengajuan itu menjadi indikasi bahwa RUU tersebut pada akhirnya akan disetujui dalam pemungutan suara terakhir.

Dalam pemungutan suara dengan hasil 67-27 yang menunjukkan dukungan bipartisan yang solid, para senator membatasi perdebatan tentang undang-undang tersebut. UU itu akan menjadi investasi terbesar dalam beberapa dekade untuk infrastruktur fisik AS, termasuk jalan, jembatan, bandara, dan saluran air.

Pemungutan suara untuk mengakhiri debat, telah menghentikan debat tentang RUU masif itu dan memungkinkan pemungutan suara terakhir pada sidang pleno Senat pada Sabtu (7/8) malam atau Minggu (8/8). Tiga perlima dari seluruh senator – atau 60 dari 100 – diperlukan untuk memilih dihentikannya debat tersebut.

BACA JUGA: Senat AS Akan Lakukan Voting Paket Infrastruktur $1,2 Triliun

Paket tersebut, yang merupakan salah satu prioritas legislatif utama Presiden Joe Biden, akan menyediakan puluhan miliar dolar untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak, memajukan layanan internet broadband di seluruh negeri, memperluas layanan kereta api dan transit, serta mengganti sistem air minum yang masih menggunakan pipa yang mengandung timah.

RUU infrastruktur itu akan diajukan ke pemungutan suara terakhir dengan mayoritas sederhana di Senat, kemungkinan Sabtu (7/8) malam atau Minggu (8/8).

Jika Senat menyetujui RUU tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat akan mempertimbangkannya. Lolosnya RUU itu tampaknya kurang pasti di DPR, di mana beberapa anggota progresif dari Partai Demokrat mengeluh bahwa paket pengeluaran itu terlalu kecil. [lt/ft]